Kupang, TiTo – Usai aksi di kantor DPRD dan bertemu bupati Yosep Lede di kantor bupati Kupang, Senin (1/9) siang, ratusan massa korban badai Seroja tahun 2021 lalu tak langsung pulang, mereka bermalam di kantor bupati Kupang hingga keesokan harinya, Selasa (10/9) mereka kembali bertemu bupati dan jajaran di kantor bupati kaitan dengan penyaluran bantuan stimulan dana Seroja bagi mereka.
    Beda dengan pertemuan sebelumnya dimana bupati Yosep Lede hanya didampingi kepala instansi tekhnis soal penanganan dana Seroja, kali ini pertemuan dengan para korban seroja juga dihadiri oleh Dandim 1604/Kupang, Kapolres Kupang, Sekda dan pimpinan instansi tekhnis lingkup pemkab Kupang.
    Sama dengan pertemuan sebelumnya, bupati Yosep Lede menjelaskan soal proses pencairan dana Seroja di BRI oleh para korban memerlukan rekomendasi dari BPBD Kabupaten Kupang.
     Bagi yang sudah mengantongi rekomendasi tekhnis namun belum mencairkan hak mereka dipersilahkan ke BRI untuk mencairkan.
     Namun beberapa korban yang ada dalam pertemuan tersebut menyampaikan mereka sudah memperoleh rekomendasi dan dananya sudah dicairkan namun persoalannya masih ada sisa dana di rekening mereka yang menurut mereka perlu dicairkan karena jumlah dana yang ada di rekening mereka berbeda dengan rekomendasi pencairan. Misalnya di rekening tertulis Rp 25 juta namun yang bisa dicairkan berdasarkan rekomendasi yang diterima hanya sebesar Rp 10 juta.
     Pihak BRI menyampaikan pencairan yang dilakukan berdasarkan rekomendasi pencairan dari BPBD. BRI mengakui kalau ada sisa dana di sejumlah rekening yang kemudian disetor kembali ke BNPB. Total dana yang disetor kembali sudah mencapai Rp 40-an miliar dari Rp 51 miliar.
“Intinya kami datang ini untuk mendapatkan jawaban uangnya masih ada atau tidak, bisa cair atau tidak, itu saja. Karena informasinya uang ada dan mau dicairkan makanya kami ada disini, sudah beberapa kali pertemuan tapi ini belum jelas,”kata perempuan paruh baya saat mendapat kesempatan bicara. Ia mengaku berasal dari desa Noelbaki ini.
     Hingga media ini meninggalkan ruang pertemuan sekitar pukul 13.00 WITA pertemuan masih berjalan.
   Bupati Yosep Lede mohon diri lebih awal dari pertemuan tersebut karena hendak melakukan perjalanan dinas ke luar NTT.
     Sebelum berpamitan dengan warga dalam ruangan, bupati Yosep memastikan persoalan tersebut akan diselesaikan. Ia mengimbau warga korban Seroja tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi-informasi yang menyudutkan Pemda Kupang dalam penyelesaian persoalan tersebut.
    Bupati Yosep Lede juga sempat menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan laporan resmi ke Polda NTT, Selasa (2/9) pagi terkait dugaan pelanggaran UU ITE. Ia tidak menyebutkan pihak yang dilaporkan.
    Bupati Yosep Lede juga mengatakan ada persoalan pidana lain yang rencananya akan di laporkan ke Polres Kupang pada Selasa hari ini. Ia sempat menyinggung soal fitnah dan penggalan-penggelan vidio yang tersebar di media sosial yang dirasa telah merugikan pemkab Kupang. “Tadi pagi saya sudah laporkan soal IT (ITE) ke Polda dan hari ini saya laporkan pidana ke Polres,”kata bupati Yosep Lede sebelum meninggalkan ruangan pertemuan. (Jmb)