25.3 C
Kupang
Rabu, April 30, 2025
Space IklanPasang Iklan

Kiprah Tan Malaka, Sosok Dengan Segudang Kata Bijak

Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka juga dikenal sebagai Tan Malaka (2 Juni 1897 – 21 Februari 1949) adalah seorang guru, Marxis, pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba, gerilyawan dan mata-mata, pejuang Indonesia, dan pahlawan nasional. Tempo memberikan penghargaan kepada beliau sebagai “Bapak Republik Indonesia”.

         Tan Malaka merupakan sosok yang juga dikenal memiliki sifat sosialis dan politis, Ia juga bisa menjadi motivasi dalam memperjuangkan sesuatu.
         Kiprah Tan Malaka di dunia politik bisa dikatakan sangat mengesankan karena ditopang dengan pemikiranNya yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
          Namun, meskipun Dia memiliki pemikiran yang berlian Ia masih menemui berbagai kendala untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
          Beberapa rintangan yang pernah dihadapi Tan Malaka, ialah penangkapan dan pembuangan di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, seringnya konflik dengan Partai Komunis Indonesia hingga pernah diduga kuat sebagai dalang di balik penculikan Sutan Sjahrir pada Juni 1946.
        Tak hanya itu, pemikirannya juga sering dianggap berbahaya hingga membuatnya menjadi buronan.
         Demi mengamankan dirinya, Tan Malaka harus berpindah-pindah tempat tinggal, di dalam dan luar negeri.
          Saat menjadi korban pencarian, Tan Malaka juga kerap mengubah namanya. Nama samaran yang sempat ia gunakan, adalah Ilyas Husein ketika di Indonesia, Alisio Rivera ketika di Filipina, Hasan Gozali ketika di Singapura, Ossorio di Shanghai, dan Ong Soong Lee di Hong Kong.
          Di sisi lain, Tan Malaka juga banyak menuangkan pemikirannya melalui sebuah tulisan.
          Berikut ini kumpulan kata – kata bijak Tan Malaka seperti dikutip dari Jagokata.com
1. “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”.
2. “Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga”.
3. “Berpikir besar kemudian bertindak”.
4. “Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah ilmu pasti itu”.
5. “Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi”.
6. “Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya”.
7. “Siapa yang tidak bekerja tidak akan makan”.
8. “Pertahanan yang sebaik-baiknya adalah yang dilakukan dengan menyerang”.
9. “Marxisme itu bukanlah suatu dogma (apalan). Melainkan sesuatu pedoman untuk bertindak”.
10. “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan.”
12. “Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat dan didikan masing-masing orang”.
13. “Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat”.
14. “Seorang mengeluarkan tenaga yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama”.
15. “Kemauan rakyat itulah kemauan Tuhan”.
16. “Yang kuat perindustriannya, itulah pihak yang mesti menang”.
17. “Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan”.
18. “Revolusi ialah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakikat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat”.(*)
Baca juga  Arkeolog Temukan Makam Dukun Sakti yang Layani Istana Firaun

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini