SoE,TiTo – Haru terasa ketika media ini bertemu puluhan warga eks Timor Timur di kawasan Pasar Kapan, Desa Obesi, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), kemarin.
Mereka dalam ancaman penggusuran dari lahan yang sudah sekitar 23 tahun ditempati seijin pemerintah daerah. Kini diatas lahan itu ada alat berat inevstor yang beraktifitas melakukan perataan kawasan itu.
Mereka sudah bersuara ke Pemda setempat mempertanyakan kejelasan lahan itu bagi mereka untuk ditempati namun tak ada kepastian.
Mereka terus menjerit memohon atensi pemerintah agar mereka punya kepastian soal lahan hunian. Kepada Presiden Prabowo Subianto, itulah jeritan hati yang mereka gantungkan dengan penuh harap mereka dapat lepas dari ancaman penggusuran yang dihadapi kini.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Amelia Dorego (57) salah satu diantara mereka yang bertemu media ini menyampaikan permintaan terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo, tolong kami,” ucap Amelia Dorego dengan penuh harap. Kami sebagai masyarakat eks Timor Timur, kami punya lahan, punya rumah, tapi karena membela NKRI sehingga kami harus tinggalkan semua di Timor-Leste dan datang ke sini (TTS), ” jelas wanita yang sudah puluhan tahun menetap di Kapan Molo Utara itu.
Mereka menegaskan bahwa kedatangan mereka ke Indonesia bukan atas kehendak pribadi, melainkan sebagai pilihan untuk tetap setia menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ketika konflik terjadi pasca jajak pendapat Timor Timur tahun 1999.
“Bukan kami tidak punya lahan dan tidak punya rumah. Tapi demi membela bendera Merah Putih maka saat ini kami ada di sini,” lanjutnya.
Sudah lebih dari dua dekade mereka hidup dan menetap di tempat tersebut membangun rumah, bekerja, berkeluarga, dan membesarkan anak-anak. Namun kini, tanah dan rumah yang menjadi tempat bernaung selama 23 tahun dikabarkan akan digusur. Tanpa kejelasan solusi, warga hanya bisa bertanya: mereka harus pergi ke mana?
” Kami mohon kepada Bapak Presiden Prabowo, tolong kami karena tempat tinggal yang sudah 23 tahun kami tempati mau digusur. Dan kami mau diusir ke mana lagi?” tambahnya sambil mengusap air mata kesedihan itu.
Warga mengaku sangat terpukul dan merasa tidak dihargai apabila akhirnya mereka harus meninggalkan tempat yang selama ini menjadi satu-satunya harapan hidup.
“Tolong kami, bantu kami. Kami datang bukan semau kami, kami bukan gila. Karena demi bendera Merah Putih sehingga kami datang ke TTS.”Pungkasnya.
Masyarakat eks Timor Timur berharap pemerintah pusat khususnya Presiden Prabowo Subianto turun tangan dan memberikan perlindungan agar mereka tidak kehilangan hak bertempat tinggal. Mereka juga meminta agar pemerintah tidak lupa terhadap pengorbanan besar yang telah mereka lakukan demi menjaga kedaulatan negara.
Dalam penantian panjang tanpa kepastian, mereka kini menaruh harapan sepenuhnya pada negara yang mereka bela 23 tahun lalu negara yang benderanya mereka pilih untuk tetap dijaga, meski harus meninggalkan kampung halaman.
Saat berita ini diturunkan, masyarakat eks Timor Timur di Pasar Kapan Mollo Utara masih bertahan di rumah masing-masing, berharap agar suara mereka sampai ke Istana Negara. (sumber: matatimor.com).
