Kupang, TiTo – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menambah lagi NTT Mart sebagai ruang pemasaran produk UMKM lokal NTT. NTT Mart kedua ini berlokasi di kelurahan Tarus kecamatan Kupang tengah kabupaten Kupang.
NTT mart kedua telah diresmikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, di lingkungan Gereja GMIT Ebenhaezer Tarus Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (27/11/2025).
NTT Mart kedua ini bermitra dengan GG Mart JETB. Sebelumnya NTT Mart pertama sudah diresmikan di Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Gubernur mengapresiasi karena NTT Mart di Tarus ini sepenuhnya digerakkan oleh Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat (JETB) dan menyebut bahwa pola yang sama akan diadopsi di berbagai wilayah lain. Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan, kehadiran NTT Mart merupakan upaya pemprov dalam menyediakan ruang pemasaran yang jelas bagi produk UMKM yang dihasilkan masyarakat desa, komunitas, dan sekolah.
Produk-produk dari program One Village One Product (OVOP), One Community One Product (OCOP), hingga One School One Product (OSOP) akan mendapatkan ruang promosi dan penjualan yang lebih terarah melalui jaringan NTT Mart. Hal ini diharapkan mendorong hilirisasi produk lokal.
Gubernur Melki juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mulai mengolah dan mengemasnya secara modern agar memiliki nilai tambah lebih tinggi. Ia menekankan pentingnya perubahan pola usaha dari “tanam–panen–jual” menjadi “tanam–panen–olah–kemas–jual” demi meningkatkan pendapatan masyarakat.
Gubernur turut mengajak jemaat dan warga sekitar untuk membeli produk lokal sebagai wujud nyata mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Beli NTT. “Ini bagian dari kita menyukseskan program Bangga Buatan Indonesia. Spirit yang sama juga kita terapkan di NTT dengan Gerakan Beli NTT, kita bangga dengan buatan NTT. Gerakan beli NTT harus ada wujudnya agar produk-produk NTT berkembang,”katanya.
Ketua Majelis Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat, Pdt. John Faminey, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT atas kemitraan yang menghadirkan NTT Mart di lingkungan gereja. Ia mengakui bahwa sebelumnya gereja hanya berfokus pada pembinaan iman, namun kehadiran NTT Mart membuka perspektif baru bahwa gereja juga dapat berperan dalam pemberdayaan ekonomi jemaat.
“Ini diluar dugaan kami, tidak terpikirkan sebelumnya kalau bakal terjadi seperti ini. Sebelumnya kami berpikir kalau fokus Gereja hanya pada urusan menumbuhkan kehidupan iman umat, sementara pengembangan ekonomi jemaat itu diluar keahlian kami. Pertemuan ini membuka mata kami bahwa sudah saatnya Gereja turut memberi perhatian pada ekonomi jemaat,” ujarnya.
Pdt. Faminey menegaskan bahwa Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat akan terus mendukung program OVOP serta berbagai agenda pembangunan pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Melki dan Wakil Gubernur Johni Asadoma. Ia menekankan pentingnya kemandirian ekonomi berbasis jemaat dan menyatakan komitmen kuat untuk meningkatkan kontribusi dalam pengembangan produk lokal. (Sumber ; rri.co.id)