Kupang, TiTo – Sejumlah orang tua siswa dari Sekolah Dasar (SD) GMIT Oelbiteno dan SD Negeri Kofi desa Oelbiteno di kecamatan Fatuleu tengah kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilatih Dinas pertanian dan ketahanan pangan untuk membuat jajanan sehat berkualitas dari bahan pangan lokal yakni Jagung dan Pisang.
Ada tiga jenis jajanan yang dilatih untuk para ortu siswa yakni Jasuke (Jagung, susu, keju) dan Puding dari bahan jagung, sementara dari bahan Pisang yang dibuat adalah Puding Pisang.
Kegiatan tersebut digelar selama satu hari pada Senin (8/9) di halaman SD GMIT Oelbiteno dengan nama Pelatihan Pangan Lokal Berbasis B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) JASEKA (Jajanan Sehat Berkualitas). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Pembagian Paket PMT (Pemberian Makanan Tamaban) Untuk Anak Stunting, Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK, di desa Oelbiteno.
Kepada dinas pertanian dan tanaman pangan kabupaten Kupang, Amin Juariah mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka bahan pangan lokal dengan prinsip gizi seimbang, Mengenalkan pengolahan pangan lokal berbasis B2SA melalui produk jajanan sehat berkualitas, Mendukung penanggulangan gizi kurang pada anak lewat pengolahan pangan lokal berbasis B2SA dan Memenuhi kebituhan gizi keluarga yang mengalami gizi kurang, gizi buruk dan stunting.
Bupati Yosef Lede saat membuka kegiatan tersebut menyambut baik kegiatan tersebut.
Disampaikan pemerintah dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat melalui sejumlah program termasuk melalui kegiatan pelatihan tersebut.
Ia meminta masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan produksi pangan lokal mengingat saat ini tengah berjalan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan bahan makanan lokal.
“Ada program MBG di Kabupaten Kupang yang butuh banyak pangan lokal. Oleh karena itu diharapkan kesiapan masyarakat terutama menyediakan pangan lokal yang dipakai dalam program MBG nanti. Saya lihat perlahan – lahan masyarakat juga sudah mulai siap untuk menyediakan pangan lokal, agar anggaran untuk MBG tidak lari keluar Kabupaten Kupang, tetapi berputar seluruhnya di Kabupaten Kupang,”jelas Yosef Lede.
Yosef Lede juga berharap kegiatan yang dilaksanakan tersebut bisa bermanfaat maksimal bagi masyarakat dengan melibatkan semua pihak termasuk kaum muda.
Ia juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam jenis tanaman yang dibutuhkan dapur MBG seperti sayur dan buah-buahan. (Jmb)