29.9 C
Kupang
Minggu, Agustus 24, 2025
Space IklanPasang Iklan

Solusi Kekeringan Persawahan Raknamo, Volume Distribusi Air Dinaikan Jadi 700 liter/detik

Kupang, TiTo – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kupang telah merespon persoalan kekeringan area persawahan Raknamo kecamatan Kupang timur dengan menggelar rapat bersama dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II, dan pengelola air Bendungan Raknamo Jumat (22/8).

Solusi yang disepakati dalam pertemuan di Raknamo adalah penambahan volume distribusi air dari bendungan Raknamo ke area persawahan melalui 12 BR yang sebelumnya 525 liter/detik menjadi 700 liter/detik.

Bupati Kupang, Yosep Lede menginformasikan itu kepada timurtoday.id, Sabtu (23/8) siang melalui WhatsApp setelah mendapat laporan dari dinas pertanian kabupaten Kupang.

Penambahan volume distribusi air tersebut diharapkan mampu menjawab kekeringan di sekitar 30-an hektare sawah yang baru ditanami di Musim Tanam (MT) II tersebut.

Bupati Yosep Lede menyampaikan ia telah memerintahkan agar kesepakatan tersebut segera dilaksanakan agar padi yang sudah ditanami tidak sampai mati kekeringan.

Sebelumnya pada Kamis (21/8) malam pihak BBWS Nusa Tenggara II, Frangky Welkis melalui telepon menyampaikan sesuai koordinasi BBWS dengan pengelola air di bendungan Raknamo kekeringan di area persawahan tersebut bukan disebabkan karena menurunnya debit air di bendungan Raknamo namun sebabnya lebih ke persoalan pola distribusi air melalui 12 BR yang diduga tidak merata. Sistim pendistribusian air tersebut dikelola oleh kelompok pemakai air.

Menurut Frangky hitungan pihak BBWS dengan volume distribusi sebesar 525/detik, air dari bendungan Raknamo sudah dapat memenuhi kebutuhan air di sekitar 250-300 hektare persawahan di Raknamo yang airnya disuplai dari bendungan Raknamo.

Sebelumnya lewat video yang dibagikan di grub WhatsApp, Ketua BPD Raknamo, Karolus Manafe menginformasikan Areal persawahan di desa Raknamo mengalami kekeringan.

Padi yang baru selesai ditanam tampak merana diatas lahan yang pecah-pecah karena ketiadaan air.

Baca juga  Gedung Baru Kantor DPRD Alor Dalam Masalah

Karolus memohon adanya perhatian pemerintah terhadap kondisi tersebut. “Mahon perhatian pemerintah untuk Para Petani di Desa Raknamo. Pemakai air dari Waduk Raknamo. Yang sementara ini lahan sawah para petani kering dan tidak bisa di airi. Oleh karena itu tim pelaksana pada Waduk Raknamo agar ada perhatian,”demikian penyampaian Karolus dalam grub WhatsApp.(Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini