27 C
Kupang
Senin, Agustus 11, 2025
Space IklanPasang Iklan

SKEMA Rencana Kerjasama PT. BHAKTI ALAM Dengan KOPDES MERAH PUTIH Dalam Investasi Tambang Mangan di Kabupaten Kupang

Kupang, TiTo – PT.Bhakti Alam tengah berinvestasi di bidang pertambangan batu mangan di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Desa Tolnaku, Camplong II dan Ekateta di kecamatan Fatuleu menjadi titik lokasi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mangan PT.Bhakti Alam yang total luasannya mencapai 3.500 hektare.

Tak hanya mengambil batu mangan dari tiga lokasi IUP-nya, perusahaan pimpinan Yusuf Merukh itu juga membuka peluang usaha baru bagi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk ikut terlibat dalam investasi itu dengan menjadi penyuplai batu mangan bagi PT.Bhakti Alam. Caranya, Kopdes merah putih harus membentuk Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) sesuai amanat UU nomor 2 tahun 2025.

“Pijakan kami regulasi UU nomor tahun 2025 yang membolehkan setiap desa punya IPR. Kami ingin menggairahkan ekonomi kerakyatan dengan melibatkan Kopdes merah putih dalam investasi kami, ini juga sesuai visi misi Presiden Prabowo,”kata Pudji Setiawan Dipraja,

Direktur Development Usaha dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bhakti Alam didampingi Direktur Utama Yusuf Merukh dalam konferensi pers Jumat (8/8) usai peletakan batu pertama Pabrik Konsentrat Mangan di desa Silu kecamatan Fatuleu.

Pudji menjelaskan dalam konsep investasi yang dibangun pihaknya juga tidak mengabaikan pemkab Kupang sebagai daerah terdampak. Pemkab Kupang lewat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Konsepkan sebagai ‘bapak asuh’ yang menggerakkan Kopdes merah putih dalam menyuplai mangan ke PT.Bhakti Alam.

“Saya dan pak Yusuf coba mencari celah agar bagaimana pemkab Kupang tak hanya menjadi daerah terdampak. Pemda dalam hal ini BLUD jadi bapak asuh koperasi merah putihnya. Jadi ada tiga pihak nantinya Bhakti alam beli dari BLUD, BLUD yang menggerakkan Kopdes Merah putih,”jelas Pudji.

Baca juga  Karyawati Perusahaan Permodalan di Kupang Tewas Terseret Arus Kali Sepulang Menagih

Ia meyakini jika skema itu berjalan baik maka geliat ekonomi masyarakat akan tumbuh.

“Kalau ini terjadi dan berjalan baik saya yakin geliat ekonomi dibawah akan tumbuh sesuai visi dan misi pak Prabowo untuk menggerakkan ekonomi dibawah melalui Kopdes Merah Putih,”katanya.

Ia menambahkan mangan NTT punya prospek besar karena memiliki kadar nomor dua terbaik di dunia.

Saat ini PT.Bhakti Alam membutuhkan mangan konsentrat minimal sebanyak 300 ton/bulan untuk dikirim ke Vietnam dan Taiwan sebagai bahan baku Farmasi dan skin care.

Dikatakan PT.Bhakti Alam dapat memenuhi permintaan tersebut dengan kondisi potensi mangan yang ada di Kabupaten Kupang saat ini.

 

Produk Mangan Consentrat

Yusuf Merukh, pengusaha asal NTT yang berdomisili di Belanda menambahkan pihaknya menargetkan pembangunan pabrik konsetrat mangan di desa Silu itu akan rampung dalam delapan bulan kedepan sejak peletakan batu pertama,Jumat (8/8).

Pabrik tersebut akan memproduksi Consentrat mangan atau bahan setengah jadi berbentuk tepung.

Dengan beroperasinya Pabrik Consentrat tersebut kata Yusuf Merukh, perusahaannya bisa menyerap 200 hingga 300 orang tenaga kerja lokal.

Pihaknya siap menerapkan tambang ramah lingkungan dan berdampak positif bagi masyarakat dan daerah sesuai permintaan yang disampaikan bupati Yosep Lede saat peletakan batu pertama.(Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini