25.3 C
Kupang
Sabtu, November 15, 2025
Space IklanPasang Iklan

Warning Ketua DPRD Kupang Untuk Pemilik Restoran Nelayan, “Hati-hati…”

Kupang, TiTo – Ketua DPRD kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Daniel Taimenas memberi warning kepada pemilik restoran Nelayan Kupang.

“Hati-hati, bawa bawa lembaga DRRD, karena DPRD tidak mengelola anggaran, yang mengelola anggaran adalah sekretariat DPRD,”demikian untaian peringatan Daniel Taimenas yang diterima timurtoday.id lewat WhatsApp, Sabtu (15/11) sore.

Peringatkan itu disampaikan Daniel Taimenas setelah melihat salah satu postingan rekaman percakapan panggilan vidio WhatsApp yang terunggah di grub facebook, Flobamorata Tabongkarr, Sabtu (15/11).

Dalam percakapan panggilan telepon vidio WhatsApp tersebut, seseorang bersuara perempuan yang diduga kuat adalah pemilik restoran Nelayan menyampaikan keluhan soal piutang biaya makan minum di sekretariat DPRD Kupang yang belum terbayar padahal sudah beberapa kali ditagih.

Piutang biaya makan minum yang terucap sebesar Rp 400-an juta tersebut disampaikan kepada seseorang pria yang diduga kuat adalah ketua LP2TRI Kupang,NTT. Si perempuan yang disebut Aci dalam percakapan tersebut meminta bantuan kepada LP2TRI untuk membantu agar ia bisa mendapatkan haknya itu.

Nama Daniel Taimenas disebut perempuan dalam percakapan tersebut sebagai pihak yang sudah ditemui soal upayanya menagih hutang ke sekretariat DPRD Kupang.

Selain nama ketua Daniel Taimenas, suara perempuan tersebut juga menyebut nama sekretaris dewan (sekwan) Novi Funay dalam upaya penagihan biaya makan minum di kantor DPRD tersebut.

Daniel menyampaikan pengelola anggaran di kantor DPRD adalah sekretariat DPRD bukan pimpinan atau anggota DPRD sehingga masalah hutang-piutang adalah urusan pihak sekretariat DPRD, bukan pimpinan dan anggota DPRD.

“Jangan bawa nama lembaga, karena bukan DPRD yang belanja di restoran,”ungkap Daniel Taimenas, yang siap mengambil langkah setelah kembali menunaikan tugas dari Jakarta.

Setahu Daniel Taimenas, persoalan hutang piutang biaya makan minum tersebut sudah ada pembicaraan antar pihak sekretariat DPRD dan pihak restoran Nelayan.

Baca juga  Mapolres TTS Mau Diduduki Organisasi Katolik, Terkait Kasus Penistaan Agama

“Sudah ada pembicaraan dengan sekretariat dewan soal pembayaran, ada suratnya, jadi saya pikir sudah ada upaya penyelesaian kenapa pakai cara begitu (posting dimedsos),”keluh Daniel Taimenas lewat telepon.

Ia mengatakan sekembalinya dari Jakarta, ia akan berkoordinasi dengan pimpinan, anggota dewan maupun sekretariat DPRD untuk menyikapi ungkapan pihak yang diduga sebagai pemilik restoran Nelayan dipercakapan yang terunggah di medsos tersebut. (Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini