Kupang, TiTo – Bupati Kupang, Yosep Lede memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kupang dan BRI Kupang untuk segera memproses pencairan sisa dana bantuan bagi ribuan korban Seroja yang tertahan di BRI sejak tahun 2023 lalu.
Dana tersebut tak boleh tertahan di BRI karena kata bupati Yosep Lede tertahannya pencairan dana tersebut pemkab Kupang terus didemo oleh para korban.
“Jangan BRI punya perbuatan Pemda yang kena demo terus saya tak terima begitu. Saya minta pulang koordinasi dan Rabu mulai pencairan saya tidak mau tahu,”ungkap Yosep Lede dihadapan ratusan korban badai Seroja di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kupang, Senin (25/8).
Bupati Yosep Lede menyampaikan sisa dana yang belum terbayar sekitar Rp 10 miliar.
Sisa dana tersebut sebenarnya sebesar Rp 51 miliar namun kata Yosep Lede, sebelum ia dilantik menjadi bupati Kupang, 20 Februari 2025, ada sekitar Rp 41 miliar yang sudah disetor kembali ke pemerintah pusat sehingga tersisa sekitar Rp 10 miliar. “Saya juga menyesal kenapa dana ( Rp 41 miliar) itu disetor kembali, kalau waktu itu saya sudah dilantik, saya tahan itu dana (untuk tidak ditransfer kembali), sekitar tiga Minggu lalu saya di Jakarta saya yang minta untuk ini sisa Rp 10 miliar tidak usah disetor kembali karena ini uang masih berguna untuk masyarakat saya,”kata Yosep Lede.
Pejabat dari BRI yang juga ada bersama bupati Yosep Lede dalam pertemuan dengan warga tersebut meminta waktu untuk melakukan rekonsilasi dalam rangka proses pencairan sisa dana tersebut, Namun bupati Yosep Lede kembali menegaskan agar Rabu pekan ini proses pencairan sudah harus berjalan.
Kepala BPBD Kupang Semy Tinenti yang dihubungi Senin malam mengatakan sisa dana Rp 10 miliar itu merupakan hak dari 5.000 lebih korban.(Jmb)