Kupang, TiTo – Proses penyidikan kasus dugaan korupsi dana pekerjaan jalan hotmix Buraen-Erbaun kecamatan Amarasi Selatan kabupaten Kupang oleh Kejari Kupang masih dalam pemeriksaan saksi-saksi.
Sejumlah pihak dari pemerintah maupun pelaksana proyek sudah dimintai keterangan sebagai saksi. Termasuk tenaga ahli dari laboratorium Dinas PUPR provinsi NTT yang melakukan pengujian terhadap material yang dipakai untuk pekerjaan ruas jalan tersebut.
Pemeriksaan saksi dari laboratorium Dinas PUPR provinsi NTT ini mengejutkan jaksa penyidik yang melakukan pemeriksaan. Ini karena dalam pemeriksaan itu terungkap kalau dua tenaga ahli dari laboratorium Dinas PUPR NTT yang menguji material yang disodorkan dinas PUPR kabupaten Kupang sebagai pemilik pekerjaan dan kontraktor pelaksana proyek bukan berlatar belakang tekhnis namun berijasah atau lulusan SMK jurusan pemasaran.
“dua orang yang bertindak selaku tim ahli atau tenaga teknisi yang uji material di lab PUPR provinsi NTT itu lulusan SMK jurusan pemasaran, mereka tidak punya sertifikat keahlian dibidang itu, lulusan SMK jurusan pemasaran tapi mereka yang uji material yang terpasang dijalan Buraen Erbaun itu, ini gila,”kata Kajari Yupiter Selan didampingi kasie intel Rey Takoy yang memeriksa kedua saksi dari laboratorium Dinas PUPR itu.
Kajari Yupiter Selan, produk atau hasil uji kelayakan material dari kedua tenaga tersebut tidak bisa diterima sebagai produk ahli karena mereka tidak memiliki sertifikat keahlian dibidang itu. Dengan begitu maka kata Kajari Yupiter, produk uji kedua orang tersebut patut diragukan.
“Tidak ada sertifikasi keahlian berarti produk mereka itu tidak bisa diterima. Bagaimana mereka dibilang ahli tapi bukan latar belakang tekhnis dan tak punya sertifikat ahli,”katanya.
Disampaikan dampak dari hasil uji material tersebut bisa berdampak pada kualitas atau mutu material yang digunakan untuk pekerjaan tersebut.
Rey Takoy menambahkan ada sejumlah jenis material yang diuji oleh kedua orang tersebut diantaranya material untuk timbunan pilihan, agregat dan beberapa jenis material lainnya.
“Mereka ini yang nyatakan material layak atau tidak sementara mereka jurusan pemasaran bukan ahli, ini bagaimana, dampaknya kan bisa soal material yang digunakan layak atau tidak. Ini bisa dibilang produk mereka palsu karena bukan ahli,”katanya.
Kajari Yupiter Selan mengatakan selain kedua orang tersebut pihaknya juga akan memeriksa kepala laboratorium dinas PUPR provinsi NTT. (Jmb)
