34.3 C
Kupang
Selasa, Oktober 14, 2025
Space IklanPasang Iklan

Korban Seroja Muncul Lagi di Kantor Bupati Kupang Usai Pelantikan Sekda, Kapolres Turun Tangan

Kupang, TiTo – Warga korban Seroja tiba-tiba muncul di kantor bupati Kupang beberapa saat setelah pelantikan Sekda Rabu (27/8) siang.

Mereka tiba sekitar pukul 12.00 wita dan beramai-ramai menuju lantai II Kantor Bupati tempat pelantikan sekda.

Mereka berjalan menaiki tangga di depan kantor bupati menuju lantai II. Diantara mereka ada yang memegang buku rekening BRI.

Saat tiba di depan pintu utama lantai II mereka dihadang sejumlah aparat kepolisian dan satpol PP yang berjaga-jaga sejak pagi mengamankan jalannya pelantikan.

Diantara anggota Polisi dan satpol PP, tampak juga kapolres Kupang, Rudy Yakob Ledoh yang ikut menghalau massa yang hendak merengsek masuk ruangan.

“Kami (polisi) ada disini untuk mencegah tindakan anarkis yang bisa merugikan saudara-saudara semua,”ungkap Kapolres Rudy Ledoh.

Didepan Kapolres Rudy warga menyampaikan kedatangan mereka untuk meminta rekomendasi pencairan dana di BRI karena mereka telah mendatangi BRI untuk memproses pencairan namun BRI meminta mereka untuk membawa rekomendasi pencairan dari BPBD kabupaten Kupang, mereka juga sudah mendatangi kantor BPBD beberapa jam sebelumnya namun kantor BPBD tidak ada pelayanan.

Kapolres Rudy meminta massa untuk tidak ribut-ribut dalam upaya mendapatkan hak mereka. “Jika merasa dirugikan silahkan membuat laporan kami siap tindaklanjuti,”ujar Kapolres Rudy.

Sekitar lebih dari satu jam Kapolres Rudy Ledoh berdialog dengan warga menenangkan mereka, namun warga tak mau meninggalkan tempat itu. Mereka menuntut bertemu langsung dengan bupati Yosep Lede karena dalam pertemuan beberapa hari sebelumnya di kantor BPBD bupati Yosep Lede menyampaikan kepada mereka bahwa pada Rabu (27/8) mulai proses pencairan dana di BRI.

Kepala BPBD kabupaten Kupang Semy Tinenti sempat keluar dari dalam kantor bupati dan menemui warga dan Kapolres Rudy, namun penjelasan Semy Tinenti tidak membuat warga untuk membubarkan diri.

Baca juga  Agenda Bupati Yosep Lede - Wabup Aurum Titu Eki di Hari Pertama Berkantor

Kaban Semy menjelaskan kepada massa kalau yang dimaksudkan bupati dalam pertemuan sebelumnya soal proses pembayaran hari Rabu (27/8) adalah untuk yang sudah terverifikasi dan diberikan rekomendasi sebelum akhir 2023 lalu tapi belum dicairkan dananya.

“Yang pak bupati maksudkan adalah membayar mereka yang sudah diverifikasi dan diberikan rekomendasi sebelum 2023 tapi belum dicairkan,”kata kaban Semy Tinenti yang menambahkan bahwa pihaknya tetap berproses mengikuti regulasi yang berlaku.

Setelah menyampaikan itu, Semy Tinenti kembali masuk ke dalam ruangan dan sekitar setengah jam kemudian bupati Yosep Lede keluar menemui massa.

Dengan senyum bupati Yosep Lede menyapa massa. Ia mengatakan akan tetap berupaya agar apa yang disampaikan sebelumnya terealisasi.

Bupati Yosep Lede (berkacamata – menyamping) ditengah kerumunan massa

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan BRI pusat dan akan ke Jakarta untuk melakukan koordinasi untuk merealisasikan hak para korban.

Ia mengatakan Rp 41 miliar yang sudah dikembalikan akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat untuk bisa didapatkan lagi guna merealisasikan hak para korban.

Setelah mendengar itu massa kemudian membubarkan diri dari tempat itu. (Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini