28 C
Kupang
Selasa, Juli 1, 2025
Space IklanPasang Iklan

Luka Dari Galian Lubang Tiang Pagar SD Naitae

Kupang, TiTo – Upaya menyelesaikan tugas yang diberikan sang guru berbuah sakit bagi Even Tanines, siswa kelas tiga salah satu Sekolah Dasar (SD) di desa Naitae kecamatan Fatuleu Barat kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kuku salah satu jari tangan Even lepas terkena ujung linggis temannya saat keduanya menggali tanah untuk lubang tiang pagar sekolah mereka pekan lalu.

Membuat lubang pagar itu merupakan tugas yang diberikan oleh pihak sekolah kepada sejumlah siswa di sekolah itu.

Ikhwal luka di jari manis tangan kiri Even tersebut diceriterakan Os Kofi, kepala dusun V desa Poto kecamatan Fatuleu Barat yang berbatasan dengan desa Naitae, saat bertemu timurtoday.id di komplek Civic center Oelamasi, kelurahan Naibonat, Kupang timur.

Kata Os Kofi, siang itu Even, datang ke rumahnya. Ia melihat salah satu Jari warganya itu terbungkus kain. Ia kemudian menanyakan sebab balutan kain itu kepada Even.

Bocah yang ditinggal rantau kedua orang tuanya itu kemudian menceritakan sebab dari luka dijari manis tangan kirinya itu. “Dia bilang dia dan temannya gali lubang tiang pagar di sekolah. Dia yang garuk tanah dari dalam lubang, temannya yang gali pakai linggis, saat tangannya ambil tanah dari lubang itu ujung linggis yang dipegang temannya kena jarinya, kukunya lepas,”ucap Os Kofi menirukan pengakuan Even kepadanya.

Os Kofi menyampaikan sesuai informasi yang diperoleh, pihak sekolah memberikan tanggungjawab kepada siswa untuk membuat lubang pagar mengitari lingkungan sekolah tersebut.

Masing-masing siswa punya tanggungjawab membuat lubang tiang pagar sepanjang sembilan meter. “Jika jarak antara tiang itu satu meter maka tiap siswa punya tanggungjawab membuat sembilan lubang. Even bilang dia dan temannya dapat 18 meter, artinya 18 lubang,”kata Os Kofi mencoba menerka jumlah lubang yang menjadi beban kerja siswa di sekolah itu.

Baca juga  Bencana di Kabupaten Kupang, Setelah Kali Meluap Dimana-mana, Kini Laut Meluap di Wilayah Barat, Ini Sebab Banjir Rob

Os Kofi menyayangkan kebijakan sekolah yang memberikan tugas kepada siswa dalam bentuk seperti itu. “Yang kita sayangkan kenapa harus anak-anak usia begitu yang dikasih tugas macam itu. Lebih pasnya panggil orang tua siswa biar mereka yang kerja saja pagar itu. Yang saya dengar pagar yang dikerjakan siswa ini keliling lingkungan sekolah,”katanya.

Pihak sekolah belum berhasil dikonfirmasi soal ini. (Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini