Kupang, TiTo – Awal pekan ini bupati Yosep Lede melantik dan mengambil sumpah 10 pejabat tinggi Pratama yang menempati posisi kepala dinas, badan dan kantor lingkup pemerintah kabupaten (pemkab) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam 10 pejabat itu ada Alfons A. Ganggas, S.Sos., M.Si, yang dilantik sebagai kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menggantikan Frans Taloen yang pada mutasi kali lalu dilantik sebagai kepala Badan Arsip daerah. Alfons sebelumnya adalah sekretaris Bapenda Kupang, instansi tekhnis pengelola pendapatan daerah.
Dalam sambutannya pada pelantikan itu, bupati Yosep Lede menyentil soal akumulasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini yang melorot dari target capaian Rp 100 miliar lebih. Capaian PAD saat baru dikisaran sekitar 60 miliar.
Terpangkasnya dana transfer daerah dari pemerintah pusat ikut memperparah kondisi keuangan kabupaten Kupang.
PAD mencapai target bahkan lebih adalah harapan bupati Yosep Lede terhadap Alfons Ganggas dan kawan-kawan (dkk) para pimpinan OPD ‘pencari’ PAD.
Kolaborasi antar OPD ‘pencari’ PAD dibutuhkan pemkab Kupang dalam upaya menaikan PAD demi pemenuhan kebutuhan anggaran daerah yang kini seret.
Sebagai instansi tekhnis pengelola pendapatan daerah Alfons mendapat pesan khusus dari bupati Yosep Lede, yang kini disorot terkait rencana pemotongan 50 persen gaji PPPK untuk mengatasi persoalan devisit anggaran karena terpangkasnya DAU dari pempus Rp 750 miliar menjadi Rp 600 miliar.
“Capailah target PAD yang telah ditetapkan. Lakukan inovasi, tata kembali sistem pendapatan daerah, gali potensi retribusi, optimalisasi aset daerah, dan bangun koordinasi lintas sektor,” pesan Bupati Yosep Lede dalam pelantikan 10 pejabat tersebut, dikutip dari kupangberita.com.
Saat ini PBB dan retribusi galian C yang diurus Bapenda masih menjadi sumber PAD andalan bagi pemkab Kupang. Karena itu optimilisasi pendapatan dari sektor ini sangat diharapkan pemkab Kupang. Bagaimana caranya, ini adalah tantangan tersendiri bagi Alfons sebagai pucuk penanggungjawab instansi pengelola pendapatan itu.
Catatan timurtoday.id saat ini ada sejumlah upaya yang tengah dilakukan pemkab Kupang dalam rangka mendongkrak pendapatan daerah.
Kerjasama dengan sejumlah investor dalam rangka hilirisasi sektor pertambangan tengah berproses.
Terbaru kerjasama dengan sejumlah kabupaten/kota soal suplai material galian C menggunakan kapal tongkang miliki investor asal Jawa.
Ada juga konsep kolaborasi segitiga antara Pemkab Kupang, PT. BAIT (investor tambang) dan Koperasi merah putih dalam penambangan dan penjualan batu mangan.
Sesuai penyampaian Pudji Setiawan dari PT.BAIT, dalam rapat koordinasi dengan sejumlah kepala desa dan camat di kantor bupati Kupang beberapa bulan lalu, Skema kerjasama segitiga tersebut adalah koperasi merah putih sebagai pemegang Ijin Penambangan Rakyat (IPR) menyuplai mangan ke pemkab Kupang melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemkab Kupang kemudian mangan diambil atau dibeli PT.BAIT.
10 pejabat yang dilantik
Berikut adalah daftar 10 Pimpinan OPD yang dilantik bupati untuk mengisi jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Kabupaten Kupang:
1. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Novianto F. Amtiran, S.STP.
2. Kepala Badan Pendapatan Daerah, Alfons A. Ganggas, S.Sos., M.Si.
3. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Mesak Foeh, S.T., M.T.
4. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Desimieti Ngatriani
5. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Febriantu Imanuel Salukh, S.T., M.T.
6. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martin Kinov Timate, S.Sos.
7. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, John Alexander Sula, S.Tp.
8. Kepala Dinas Perhubungan, Frits J. Kuhurima, S.H.
9. Kepala Dinas Perikanan Yaret F.A. Tamores, S.T., M.M.
10. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Aprion J. Iona, S.H. (jmb)
