Disampaikan program tersebut sudah berjalan dan terbukti menyelamatkan nyawa. Namun masih banyak masyarakat maupun petugas lapangan yang belum memahami mekanisme dan batasan program. Oleh karena itu, momentum ulang tahun RSUD S.K. Lerik dimanfaatkan untuk sosialisasi masif, agar seluruh lapisan—dari rumah sakit hingga puskesmas dan posyandu—memiliki pemahaman yang sama.
“Ini hanya untuk kondisi gawat darurat. Bukan untuk keluhan ringan seperti batuk atau periksa biasa. Tapi kalau sudah sekarat, datang ke IGD, langsung ditangani tanpa tanya-tanya berkas. Itu perintah,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Wali Kota juga menggarisbawahi bahwa dana ini akan dipastikan selalu tersedia minimal Rp 3 miliar setiap tahun. Jika saldo terpakai, maka di akhir tahun akan diisi kembali.
Lebih lanjut, ia juga menyentil pihak-pihak yang dulu meragukan atau bahkan menertawakan ide ini. “Waktu saya gagas ini dulu, banyak yang anggap enteng. Tapi saya terus perjuangkan. Hari ini terbukti bisa. Kita tidak hanya omong, kita tunjukkan,” kata dokter Christian Widodo dengan penuh keyakinan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran RSUD S.K. Lerik, termasuk Direktur, Dewan Pengawas, Tim Cold Blue, Komite Medik, Keperawatan, hingga satuan pengawas internal, yang menurutnya telah menunjukkan semangat pembenahan nyata.
“Saya yakin RSUD ini akan jadi rumah sakit terbaik di Kota Kupang. Kalau tidak di zaman saya, mungkin setelah saya. Tapi pondasinya sudah kita bangun hari ini,” ujarnya optimistis.
Tak ketinggalan, media massa juga mendapat pujian khusus dari Wali Kota. “Teman-teman wartawan adalah bagian dari perjalanan ini. Tanpa kalian, kabar baik seperti ini tidak sampai ke seluruh warga. Kalau kita sendiri hanya setetes air, tapi kalau kita bersama, kita adalah samudra,” tutupnya.
Dengan semangat HUT ke-15 RSUD S.K. Lerik, Pemerintah Kota Kupang berkomitmen melanjutkan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan layanan kesehatan yang adil, cepat, dan manusiawi, dengan prinsip utama: nyawa tidak boleh tersandera oleh persoalan administrasi. (Jmb)