23.4 C
Kupang
Minggu, Agustus 10, 2025
Space IklanPasang Iklan

Perdana, Pemkab TTS Gelar Festival Musim Dingin, Ada Perkemahan, Pameran Produk Lokal Hingga Dialog Rakyat

SoE, TiTo – Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di kenal dengan ke-khas-an cuaca dinginnya yang terasa antara bulan Juli hingga September setiap tahunnya.

Ke-khas-an itu menjadi salah satu potensi yang dieksplor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat dalam mengembangkan potensi pariwisata alam di kabupaten yang dikenal dengan sebutan ‘Bumi Cendana’ tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan pemkab TTS di bawah pemerintahan Eduard Markus ‘Buce’ Lioe dan Jhoni Army Konay sebagai bupati dan wakil bupati dalam mengeksplor suasana dingin khas TTS adalah menggelar Festival Musim Dingin tahun 2025. Ini adalah yang perdana dilakukan pemkab TTS.

Bupati Buce Lioe dalam konferensi pers Rabu (30/7) menyampaikan  Festival Musim Dingin 2025 akan dilaksanakan mulai tanggal 4 hingga 6 September 2025 di Desa Tunua, Kecamatan Mollo Utara. “Ini merupakan momentum penting untuk mengangkat potensi pariwisata alam, budaya, dan kreativitas masyarakat kita,” ujar Bupati dikutip dari matatimor.com.

Dalam konferensi pers itu Bupati Buce Lioe menyampaikan apresiasi dan terima kasih khusus kepada Anggota DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), atas kontribusinya dalam mendukung kemajuan pariwisata daerah.

“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Timor Tengah Selatan, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat atas kepedulian dan kontribusi beliau bagi kemajuan sektor pariwisata di daerah ini,” tegasnya.

Festival Musim Dingin 2025 akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan edukatif seperti, Perkemahan Musim Dingin, Pameran Produk UMKM Lokal dari seluruh kecamatan di Kabupaten TTS, Workshop Ekonomi Kreatif bagi pelaku usaha pariwisata, Dialog Rakyat bersama Viktor Bungtilu Laiskodat, Pagelaran Seni Budaya menampilkan lagu dan tarian daerah, Mini Konser oleh artis-artis nasional dan NTT, Jelajah Alam yang melibatkan pelajar, organisasi pemuda, dan masyarakat, Gerakan Wisata Bersih dan Kampanye Jaga Alam, termasuk penanaman pohon.

Baca juga  Proyek Pisang Cavendish dan Masalahnya di Kabupaten Kupang

Menurut Bupati Buce Lioe, festival ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif untuk memperkuat identitas budaya, meningkatkan ekonomi kreatif, dan menumbuhkan semangat cinta alam serta kebersamaan lintas wilayah.

“Kesuksesan Festival Musim Dingin 2025 akan menjadi referensi bagi pemerintah untuk menjadikannya sebagai event tahunan tetap ke depan,” tambahnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan festival ini.

“Mari kita jadikan Festival Musim Dingin ini sebagai milik bersama. Sebuah panggung kolaboratif untuk membangun pariwisata, memperkuat ekonomi lokal, dan menunjukkan kepada dunia bahwa TTS memiliki daya tarik dan potensi luar biasa,” pungkasnya.(Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini