Jayapura,TiTo – Kerja keras dari warga Rhepang Muaif, Nimbokrang Kabupaten Jayapura -Papua yang dengan swadaya menjaga kelestarian fauna habitat burung Cenderawasih mendapat apresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Kampung Rhepang Muaif pun kemudian diresmikan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
“Sehingga harapan kami pesona alam ini harus dipertahankan dengan melibat lebih luas lagi. Supaya penetapan sebagai desa wisata ini bisa berdampak pada nilai tambah bagi masyarakat setempat, khususnya pertumbuhan ekonomi,” terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jeri Agus Yudianto di Jayapura, Jumat kemarin.
Masih menurut Jeri, Pemerintah Provinsi Papua kedepan akan terus mendorong hadirnya desa wisata di Papua guna mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebab Papua kaya akan hasil alamnya, sehingga sudah semestinya masyarakat di perdesaan dapat di manfaatkan potensi-potensi alam.
“Seperti di Kampung Rhepang Muaif menjadi sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia.”
“Artinya dengan hadirnya desa wisata ini, juga dapat menjadi peluang untuk menurunkan angka kemiskiman dan tentunya semoga bisa mendorong kampung lainnya di Papua untuk melakukan hal serupa,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Jeri juga memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenparekraf RI yang menginisiasi pemberian penghargaan ini dan lebih khusus pada Pemkab Jayapura.
Burung Cendrawasih dikenal karena keindahan bulunya, terutama Cendrawasih jantan. Burung ini banyak dinilai orang sebagai burung yang paling indah di dunia. Hal itulah yang menyebabkan Cendrawasih dijuluki sebagai burung surga. Karena keindahan bulunya ini, Bulunya memanjang yang tumbuh dari kepala, paruh sampai sayapnya. Karena keindahannya tersebut Cendrawasih banyak diburu oleh manusia, hal itulah yang menjadi penyebab kelangkaan burung yang hanya ada di pulau Papua ini.
Habitat
Habitat alami burung Cendrawasih berada di hutan-hutan pegunungan, terutama di Pulau Papua. Umumnya ia hidup di daerah dengan ketinggian 1.400 meter sampai 1.800 meter di atas permukaan laut. Ia menyukai hutan yang lebat serta terdapat beberapa jenis tumbuhan merambat di sekitarnya. Biasanya ia menyukai untuk bertengger di percabangan yang ada di hutan tersebut. Ia mencari makan dengan cara berpindah dari cabang ke cabang lainnya sambil melihat apakah ada buah-buahan atau hewan kecil yang bisa dimakannya.
Persebaran burung ini di dunia hanya terdapat di 3 Negara yaitu Indonesia, Papua Nugini dan Australia. Di Indonesia, burung ini hanya terdapat di Pulau Papua. Itupun, populasinya sudah sangat sulit ditemukan di alam liar karena telah rusaknya habitat alami untuk dihuni jenis burung ini. Selain karena rusaknya habitat alaminya, burung cendrawasih juga banyak di buru manusia untuk diambil bulunya. Hal itulah yang menyebabkannya masuk ke dalam jenis hewan yang terancam punah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memasukkan burung ini sebagai salah satu jenis burung yang dilindungi.(www.papua.go.id/jmb)