28 C
Kupang
Selasa, Juli 1, 2025
Space IklanPasang Iklan

Kabag Rony Natonis Tak Mau Berdamai

Kupang, TiTo – Kepala bagian (Kabag) umum dan keuangan sekretariat DPRD kabupaten Kupang, Ronny Natonis, tak berdamai. Ia memilih laporannya terhadap Tome Da Costa, wakil ketua DPRD asal partai Gerindra dan Okto La’a ,anggota fraksi Golkar ke polisi diproses lanjut hingga tuntas.

“Tidak damai, pribadi saya lanjut sampai selesai. Saya sudah menyatakan saya tidak berdamai proses terus,”Jawab Rony saat ditanya wartawan dalam konferensi pers yang digelar usai melaporkan Tome dan Okto ke Polda NTT, Jumat (19/6).
      Rony mengaku ia telah dipukul oleh Tome dan Okto dalam rapat internal antara pimpinan DPRD, pimpinan fraksi dan sekretariat DPRD di ruang kerja ketua DPRD Kupang, Jumat (20/9).
“Pak Tome pukul di pelipis kanan , Okto La’a pukul di kiri,”katanya.
      Usai keributan kata Rony dirinya dengan Tome dan Okto sudah berjabatan tangan, saling memberi maaf di ruang ketua DPRD disaksikan sejumlah anggota DPRD namun hal itu bukan berarti masalah tersebut sudah selesai.
       Ia mengaku merasa sakit secara fisik maupun psikis atas perlakuan dua anggota dewan terhadapnya dalam rapat tersebut. Masalah itu juga mengganggu aktifitasnya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kabag umum dan keuangan setwan Kupang.
       Dari vidio keterangan pers yang beredar di media sosial, Kabag Ronny mengumbar awal mula dia pukul oleh kedua dewan tersebut dalam ruang ketua DPRD, Daniel Taimenas.
      Ronny menjelaskan awalnya ada perdebatan antara sesama dewan soal pemanfaatan anggaran sebesar Rp 921 juta yang baru dicairkan sekretariat dewan (setwan).
       Kata Rony, Anton Natun dari fraksi Hanura menginginkan anggaran tersebut dipakai untuk membayar perjalanan dinas anggota DPRD ke kecamatan dan biaya makan minum dewan dalam sidang-sidang sebelumnya yang belum terbayar sementara dewan lain menginkan agar dana tersebut dipakai untuk perjalanan dinas untuk Bimtek.
       Menurut Rony anggaran tersebut memang dicairkan untuk pos anggaran tersebut bukan untuk bimtek.
“Anggaran yang sudah dicairkan itu untuk pembayaran makan minum sidang sidang yang sudah itu dan perjalanan dinas kunker ke kecamatan masing-masing dewan yang kami belum membayar sehingga anggaran ini keluar untuk membayar hal itu tapi dipaksakan oleh dewan lain untuk mau pakai berangkat bimtek . Pos bimtek itu ada pada pos yang lain. Anggaran yang dicarikan itu 921 juta,”ucap Ronny dalam vidio pendek berdurasi 6.50 menit yang beredar di grub WhatsApp.
      Dijelaskan total hutang penganggaran yang harus dibayar sebanyak Rp 500-an juta dan anggaran untuk bimtek Rp 540-an juta.
      Ronny mengatakan selama berdebatan pihak setwan tidak menyampaikan sepatah kata pun.
“Dalam pembicaraan soal anggaran itu kami dari sekretariat tidak bicara satu kata pun menyangkut keuangan itu. Dari perdebatan itu sehingga terjadilah keributan. Dan saya langsung diserang oleh bapak Tome wakil ketua satu dan Okto La’a,”ungkap Rony.
      Tome Da Costa dan Okto La’a belum berhasil dikonfirmasi soal pernyataan kabag Ronny Natonis dalam vidio itu. (Jmb)
Baca juga  Dana BUMDes Fatukona - Takari Belum Dipertanggungjawabkan

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini