Kupang, TiTo – Pemerintah desa (Pemdes) Kotabes kecamatan Amarasi kabupaten Kupang, NTT, tak mau menerima hasil pekerjaan proyek sumur bor bernilai Rp 2,2 miliar yang dikerjakan tahun 2023 lalu.
Kepala desa (kades) Kotabes, Imanuel Banu kepada media ini lewat telepon, Selasa (31/12) mengatakan ia pernah disodorkan dokumen penyerahan pekerjaan oleh oknum yang mengaku dari pihak pelaksana proyek CV. Beta Pratama Driling untuk ditandatangani namun hal tersebut ditolak. Itu terjadi pada akhir Desember 2023 lalu.
“Saya tolak, tidak mau tandatangan karena distribusi air dari sumur bor tersebut belum menjangkau seluruh Sambungan Rumah,”kata Imanuel Banu dari balik telepon.
Setelah itu lanjut Kades Imanuel pada November 2024 kemarin ia didatangi pihak pelaksana proyek yang menyampaikan air sudah menjangkau semua SR karena sudah dilakukan pergantian mesin pompa air 1,5 HP dengan 4 HP.
Namun sekitar dua jam kemudian ia mencoba mengalirkan air ke titik yang sebelumnya tidak terjangkau dan hasilnya air tetap tidak menjangkau titik tersebut.
“Mereka datang dengan wartawan, bilangnya air sudah jalan karena sudah ganti pompa dari yang sebelumnya 1,5 HP sudah diganti dengan yang 4 HP. Bilangnya air sudah jangkau semua SR, tapi sekitar dua jam setelah mereka pergi saya coba cek buka ternyata yang diatas tetap tidak dapat air,”tambahnya.
Kades Imanuel menyampaikan pihaknya tidak akan menerima hasil pekerjaan tersebut jika distribusi air dari sumur bor tersebut tidak menjangkau 150 SR sesuai yang dianggarkan dalam proyek tersebut. (Jmb)