Kupang, TiTo – Salah seorang anggota kelompok tani (Poktan) di desa Camplong 2 kecamatan Fatuleu kabupaten Kupang mengungkap pengalamannya di tahun 2024 terkait upaya mendapatkan pupuk subsidi. Ternyata pupuk subsidi tidak diperoleh dari pengecer tapi dari pihak lain dengan harga Rp 240.000-Rp 300.000 perkarung.
Kepada timurtoday.id , Sabtu (11/1) anggota Poktan yang enggan namanya dipublikasi ini mengatakan tahun 2024 itu ia sama sekali tidak mendapatkan pupuk dari pengecer karena stok pupuk subsidi kosong saat didatangi.
“sejauh ini untuk kelompok kami terjadi kelangkaan pupuk, faktanya khusus untuk kelompok kami di Desa Camplong 2 untuk tahun 2024 itu tidak ada stok yang kami dapatkan,”katanya.
Dari informasi yang diperoleh, ia kemudian mencari pupuk yang dijual orang yang bukan pengecer.
“Kakak untuk Tahun 2024 kami punya kelompok tidak ada, kita sudah tanam, terpaksa kita beli pupuk yang orang jual di lapangan dengan harga ada yang 250.000 ada yang 300.000 per karung,”katanya.
Sebagai petani ia merasa heran karena setahu dia ada pupuk subsidi yang disiapkan untuk petani namun saat petani membutuhkan stok pupuk tidak tersedia. “Heran juga karena bilang pupuk ada, tapi mau ambil atok kosong, ini kenapa, kalau begini terus kita bisa duga kalau ada permainan,”katanya.
Ia berharap tahun 2025 Poktan mereka yang berjumlah 20 anggota tidak mengalami hal yang sama.
Sebelumnya Kamis (9/1) kadis pertanian kabupaten Kupang, Amin Juariah mengatakan pada tahan 2024 lalu, di kabupaten Kupang terjadi kelebihan stok pupuk Urea maupun NPK yang tidak terserap seluruhnya ke tangan petani.
Untuk pupuk Urea dari alokasi sebesar 3.800 ton hanya terserap 88 persen sementara untuk pupuk NPK dari alokasi 5.100 hanya terserap 53 persen.
Selisih lebih yang tidak tersalur itu yang kini didistribusikan di tahun 2025 sambil menanti pendistribusian untuk quota tahun 2025. (Asb)