Kupang, TiTo- Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Persatuan Peternak dan Pengusaha Sapi (PEPPSI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalin kerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang dalan rangka peningkatan kualitas ternak sapi Bali di kabupaten Kupang yang dipelihara peternak untuk diantarpulaukan.
Inovasi pakan ternak adalah fokus pengembangan dalam kerjasama tersebut.
“fokus kerjasama ini adalah inovasi pakan ternak Sapi. Soal bobot, kita ingin mendapatkan pertumbuhan yang optimal dari sapi Bali yang ada disini. Secara genetik sapi Bali kita mengalami degradasi fisik. faktor pakan sangat berpengaruh terhadap kualitas fisik Sapi,”kata Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias kepada timurtoday.id saat meninjau lokasi penelitian inovasi pakan ternak Sapi milik Okto Amnifu, anggota PEPPSI di desa Merbaun kecamatan Amarasi barat, kabupaten Kupang, Sabtu (24/5).
Ia menjelaskan konsep kerjasama tersebut yakni menghasilkan jenis pakan yang diformulasikan oleh ahli dari Politani Kupang menggunakan bahan lokal yang disiapkan peternak, anggota PEPPSI. “Jadi pola kerjasamanya anggota PEPPSI siapkan sapi dan bahan lokalnya. Politani yang ramu,”katanya.
Saat ini pakan formulasi Politani Kupang tersebut sedang diuji coba terhadap 12 ekor sapi milik anggota PEPPSI di desa Merbaun.
Politani Kupang membentuk tim khusus untuk memantau dan meneliti perkembangan belasan ekor sapi tersebut setelah diberikan pakan hasil formulasi dalam masa ujicoba tersebut. Ujicoba dilakukan mulai 13 Mei 2025 lalu.
Kardial, ahli dari Politani Kupang yang juga sebagai ketua tim peneliti mengatakan ada 12 ekor sapi yang dipakai dalam penelitian dan ujicoba pakan tersebut berbobot 180 kilogram.
Dalam ujicoba tersebut pihaknya ingin memastikan penambahan berat atau bobot sapi setelah diberikan pakan formulasi yang berbahan dasar Putak yang kaya akan karbohidrat dan Lamtoro yang mengandung protein tersebut.
Disampaikan perpaduan karbohidrat dan protein yang terukur sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ternak Sapi.
Idealnya kata Kardial setelah diberikan pakan inovasi tersebut berat sapi akan bertambah minimal 1 kilogram dari berat awal, atau bertambah 90 kilogram dalam tiga bulan untuk setiap ekor sapi. “Yang diteliti saat ini ada 12 ekor sapi yang berat awalnya 180 kilogram, kita targetkan dalam 3 bulan beratnya tambah 90 kilogram,”katanya.
Dikatakan jika hasil ujicoba tersebut sesuai dengan yang ditargetkan maka pakan inovasi tersebut akan diproduksi dalam jumlah banyak untuk disalurkan ke peternak dengan melibatkan PEPPSI.
Dengan menggunakan pakan inovasi tersebut kata Kardial, masa pemilihraan ternak Sapi untuk mencapai bobot 275 kilogram akan lebih cepat beberapa bulan dibanding hanya memberikan pakan biasa yang selama ini disediakan peternak untuk sapi peliharaannya.
Pakan formulasi tersebut juga kata Kardial akan membuat bobot sapi lebih stabil dan tak gampang susut sehingga akan menguntungkan pengusaha saat mengantarpulaukan Sapi yang diperdagangkan lewat jalur laut.
Dari penelitian yang dilakukan Politani Kupang, Sapi yang berpindah tempat atau yang diantarpulaukan akan mengalami penyusutan berat paling rendah 12,5 kilogram. Itu diakibat sejumlah faktor dan salah satu yang berpengaruh adalah faktor nutrisi yang dikonsumsi. “Jika karbohidrat dan proteinnya cukup dalam pakan maka penyusutannya kecil sekali, formula ini menjaga kestabilan berat sapi,”katanya.
Ia menambahkan faktor penyusutan berat sapi sangat berpengaruh juga terhadap harga jual Sapi tidak hanya ditingkat peternak tapi juga pengusaha yang mengantarpulaukan sapi yang dibeli dari peternak.
Ketua DPP PEPPSI, Meidel Amtiran mengapresiasi Politani Kupang yang mau bekerjasama dengan PEPPSI untuk pengembangan kualitas sapi di kabupaten Kupang tersebut.
Ia mengatakan apa yang dilakukan bersama Politani Kupang tersebut termasuk dalam program kerja PEPPSI yang tak hanya fokus pada tata niaga sapi tapi juga berupaya bagaimana mengembangkan peternakan Sapi di daerah.
Menurutnya pakan inovasi tersebut nantinya tak hanya menguntungkan peternak dari sisi penyediaan pakan yang tak sulit, mudah diperoleh namun juga dari sisi masa pemilihraan ke penjualan akan menjadi lebih cepat. (Jmb)