Kupang, TiTo – Program pembangunan 2.100 unit rumah khusus untuk warga eks pejuang Timor Timur oleh kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya dimanfaatkan. Sebanyak 324 KK mulai menghuni komplek perumahan di desa Oebola dalam kecamatan Fatuleu kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tersebut, Sabtu (20/9) setelah diserahkan kunci dan sertifikat oleh pemerintah. Prosss penghunian untuk sisa KK lainnya akan dilakukan secara bertahap hingga genap 2.100 KK pada akhir tahun ini.
Bayu Mulyantono, pejabat dari Ditjen ciptakarya kementerian PUPR dalam sambutannya pada acara penyerahan kunci dan sertifikat bagi 324 KK penghuni awal di komplek perumahan tersebut mengatakan program pembangunan 2.100 unit rumah tersebut dilakukan pemerintah pusat karena adanya usulan dari Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (FKPTT) yang diketuai, Eurico Guterres. Usulan tersebut diajukan pada tahun 2022 lalu.
“Ini bentuk apresiasi dan perhatian pemerintah terhadap pejuang eks Timor Timur. awalnya ada usulan dari FKPTT tahun 2022 lalu yang kemudian disertai dengan SK bupati Kupang 27 mei 2022 tentang penerima manfaat,”ungkap Bayu Mulyono.
Sebelum Bayu menyampaikan sambutannya, ketua FKPTT Euriko Guteres lebih dulu diberi kesempatan berbicara mewakili warga penerima bantuan rumah tersebut.
Dalam penyampaiannya Euriko lebih banyak menyampaikan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan sumbangsih atas kelancaran proses program tersebut mulai dari proses pengusulan hingga program itu sukses terlaksana dan dihuni oleh warga.
Nama mantan presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, kementerian PUPR, kementerian ATR/BPN, Gubernur NTT, bupati Kupang, Camat, kepala desa hingga tokoh adat Fatuleu adalah sejumlah pihak yang dikatakan telah bekerja keras atas terlaksananya program tersebut.
Euriko Guteres juga menyampaikan terimakasih kepada Korinus Masneno, bupati Kupang periode 2019-2022 yang dianggap punya andil besar sehingga lahan tersebut kini bisa dihuni oleh para eks pejuang Timor Timur.
“Terima kasih untuk pak Korinus Masneno karena lahan ini bisa dihuni, itu tidak terlepas dari jasa beliau,”katanya.
Dalam sambutannya itu Euriko juga meminta kepada pihak pemerintah untuk secepatnya membenahi kekurangan pekerjaan perumahan tersebut agar bisa ditempati seluruhnya dalam tahun ini. Ia juga meminta agar pemerintah membangun sekolah di lokasi itu.
Rumah Tak Boleh DijualÂ
Sebagai pihak yang berjuang dalam proses program tersebut, Euriko mengingatkan kepada para penerima untuk tidak menjual rumah dan lahan yang sudah diperoleh tersebut.
“Rumah yang sudah diterima ini tak boleh dijual, dilarang untuk dipindahtangankan, dalam berita acara serah terima sudah termuat seperti itu,”katanya.
Diambil Kembali
Ia juga meminta 324 KK yang telah menerima kunci dan sertifikat agar segera menghuni rumah mereka sesuai nomor rumah yang sudah ditetapkan. Jika sampai tanggal 30 September 2025 ini ada yang tidak menempati rumahnya maka rumah itu akan diambil kembali dan diserahkan kepada yang membutuhkan.
“Apabila sampai 30 September tidak dihuni maka rumah akan diambil kembali dan diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini dilakukan karena pengalaman terdahulu rumah bantuan pemerintah habis dijual oleh pemilik seenaknya,”kata Euriko dengan nada keras.
Ia menegaskan FKPTT akan mengawal proses penghunian rumah hingga ditempati seluruhnya.
Terimakasih Tuhan
Bupati Yosep Lede mengatakan proses hingga rumah-rumah itu ditempati warga tidak mudah karena ada beragam hambatan. Meski prosesnya sempat tersendat namun akhirnya bisa ditempati menurut bupati Yosep Lede itu karena ada campur tangan Tuhan.
“Saya mau bilang terimakasih Tuhan, meski ada keterlambatan tapi saat ini bisa dihuni. saya yakin ini karena ada campur tangan Tuhan,”katanya.
Ia meminta warga penerima manfaat untuk menjaga dan memanfaatkan rumah dengan baik.
Pihaknya berjanji akan membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan di wilayah itu.
“Manfaatkan ini sebaik baiknya, dirawat bangun keluarga dengan baik.Ajak semua pihak bersinergi dalam kebersamaan. Infrastruktur akan terus kita dibenahi,”katanya.
Diserahkan Jaksa Agung
Bupati Yosep Lede juga menyampaikan dalam dua atau tiga Minggu kedepan akan dilakukan penyerahan kunci dan sertifikat untuk sekitar 550 KK. Penyerahan akan dilakukan oleh Jaksa Agung.
“Info dari Kejati NTT sekitar dua atau tiga Minggu lagi akan menyerahkan yang 500-an yang diserahkan jaksa agung,”katanya.
Ia mengatakan penyerahan kunci dan sertifikat akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 2.100 KK. Ditargetkan dalam tahun ini 2.100 KK sudah menempati rumah mereka di komplek tersebut.
Penyerahan simbolis
Penyerahan kunci dan sertifikat kepada 324 KK tersebut dilakukan secara simbolis kepada lima warga penerima.
Penyerahan dilakukan oleh bupati Yosep Lede, asisten pembinaan Kejati NTT, Sherly Manutede, Kajari Kupang, Yupiter Selan, Pejabat dari Ditjen Ciptakarya kementerian PUPR dan Euriko Guterres kepada kelima warga penerima yakni Palulina de Jesus, Jakob Amaral, Carles Raga, Henderika Tiu dan Sisko Sarmento. (Jmb)