25.4 C
Kupang
Selasa, Agustus 26, 2025
Space IklanPasang Iklan

Warga Korban Seroja Datang Lagi ke Kantor Bupati Kupang

Kupang, TiTo – Ratusan warga dari sejumlah desa dan kelurahan di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengaku sebagai korban badai Seroja tahun 2021 tiba-tiba muncul bergerombol di kantor bupati Kupang Selasa (27/8) sekitar pukul 13.30 WITA.

Mereka datang berbondong-bondong menggunakan kendaraan roda dua dan ada yang muncul dengan berjalan kaki.

Begitu tiba mereka menuju pintu kanan lantai satu kantor bupati dan memaksa masuk namun dihadang sejumlah anggota satpol PP di pintu kaca tersebut.

Mereka kemudian diserahkan ke pintu utama di bagian depan kantor bupati sambil menunggu koordinasi aparat satpol PP dengan bupati Yosep Lede yang berada di lantai II.

Belum diketahui persis alasan kedatangan mereka di kantor bupati.

Hingga berita ini diturunkan warga masih menunggu di depan pintu utama kantor bupati Kupang.

Sehari sebelumnya mereka sudah bertemu bupati Yosep Lede di kantor BPBD kabupaten Kupang terkait pembayaran dana Seroja dari pemerintah pusat melalui BRI.

Dalam pertemuan tersebut Bupati Kupang, Yosep Lede menyampaikan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kupang dan BRI Kupang untuk segera memproses pencairan sisa dana bantuan bagi ribuan korban Seroja yang tertahan di BRI sejak tahun 2023 lalu.

Dana tersebut tak boleh tertahan di BRI karena kata bupati Yosep Lede tertahannya pencairan dana tersebut pemkab Kupang terus didemo oleh para korban.

“Jangan BRI punya perbuatan Pemda yang kena demo terus saya tak terima begitu. Saya minta pulang koordinasi dan Rabu mulai pencairan saya tidak mau tahu,”ungkap Yosep Lede dihadapan ratusan korban badai Seroja di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kupang, Senin (25/8).

Baca juga  Kejati NTT Tetapkan 3 Tersangka di Kasus Korupsi Dana Proyek Rehab Sekolah di Kota dan Kabupaten Kupang

Bupati Yosep Lede menyampaikan sisa dana yang belum terbayar sekitar Rp 10 miliar.

Sisa dana tersebut sebenarnya sebesar Rp 51 miliar namun sebelum ia dilantik menjadi bupati Kupang, 20 Februari 2025, ada sekitar Rp 41 miliar yang sudah disetor kembali ke pemerintah pusat sehingga tersisa sekitar Rp 10 miliar. “Saya juga menyesal kenapa dana ( Rp 41 miliar) itu disetor kembali, kalau waktu itu saya sudah dilantik, saya tahan itu dana (untuk tidak ditransfer kembali), sekitar tiga Minggu lalu saya di Jakarta saya yang minta untuk ini sisa Rp 10 miliar tidak usah disetor kembali karena ini uang masih berguna untuk masyarakat saya,”kata Yosep Lede.

Pejabat BRI yang juga ada bersama bupati Yosep Lede dalam pertemuan dengan warga tersebut meminta waktu untuk melakukan rekonsilasi dalam rangka proses pencairan sisa dana tersebut, Namun bupati Yosep Lede kembali menegaskan agar Rabu pekan ini proses pencairan sudah harus berjalan.

Kepala BPBD Kupang Semy Tinenti yang dihubungi Senin malam mengatakan sisa dana Rp 10 miliar itu merupakan hak dari 5.000 lebih korban.(Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini