28 C
Kupang
Selasa, Juli 1, 2025
Space IklanPasang Iklan

12 SD di Kota Kupang Belajar Memilah dan Mendaur Ulang Sampah

Kota Kupang, TiTo – Indonesia Education Promoting Foundation (IEPF) Kota Kupang menyampaikan saat ini ada 12 Sekolah Dasar (SD) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belajar memilah dan mendaur ulang sampah. Hal tersebut merupakan bagian dari implementasi program pendidikan lingkungan hidup IEPF yang fokus pada kegiatan pemilahan sampah dan daur ulang sederhana.

Hal tersebut disampaikan Ayu Putri Lestari, perwakilan IEPF Kota Kupang saat beraudiens dengan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc di ruang kerjanya, Senin (26/5).

“Anak-anak sudah mulai memilah sampah di lingkungan sekolah. Mereka membuat tempat sampah dari barang bekas dan menggunakannya setiap hari. Guru-guru juga aktif menyampaikan informasi ini saat apel pagi. Pembelajaran dilakukan secara interaktif menggunakan buku digital yang dilengkapi video dan permainan edukatif, sehingga anak-anak lebih tertarik belajar,” jelas Ayu.

IEPF berharap dukungan dari Pemerintah Kota Kupang dapat terus ditingkatkan, terutama karena pendidikan lingkungan telah ditetapkan sebagai muatan lokal yang mulai diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara IEPF dan Dinas Pendidikan Kota Kupang dalam mendukung pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan sejak dini.

“Pemerintah Kota Kupang berterima kasih atas komunikasi dan kolaborasi yang telah terbangun. Pendidikan lingkungan kini telah kami tetapkan sebagai muatan lokal karena kami percaya pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini,” ujar Serena.

Ia menambahkan, pengalaman pribadinya saat mengunjungi Jepang menunjukkan pentingnya pembentukan karakter disiplin dan kepedulian terhadap lingkungan sejak anak-anak.

“Di Jepang, anak-anak sejak kecil sudah diajarkan membangun karakter sekaligus peduli lingkungan. Kupang juga harus bisa seperti itu. Kita mulai dari hal sederhana seperti memilah sampah organik dan non-organik,” tambahnya.

Baca juga  Pemkot Kupang Mulai Seleksi Calon Paskibraka Tahun 2025

Lebih lanjut, Wakil Wali Kota juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang tengah mendorong kerja sama dengan bank sampah di sejumlah sekolah. Program ini memungkinkan siswa menabung dari hasil pemilahan sampah, dan tabungan tersebut dapat digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah.

“Konsep tabungan sampah ini sangat mendidik. Tidak hanya mengajarkan kebersihan, tapi juga menanamkan nilai ekonomi dan kemandirian,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota juga memperkenalkan Yayasan Belajar untuk Indonesia atau Komunitas Timur Belajar yang ia dirikan. Yayasan ini aktif menjalin kemitraan dengan perusahaan luar negeri untuk renovasi sekolah, penyaluran bantuan, serta beasiswa pendidikan.

“Jika ke depan ada peluang kerja sama dengan lembaga dari Jepang melalui IEPF, tentu itu akan sangat positif dalam memperkuat sistem pendidikan di Kota Kupang,” tutupnya.

Audiensi tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Oktovianus Naitboho, S.Pd., M.Pd., Ketua IEPF Yasunobu Kuboki, Asisten Bisnis Lokal IEPF Ayu Putri Lestari, dan Koordinator IEPF Kota Kupang, Karolina Theodora Bokilia.(Enjel Lasbaun/prokopim)

 

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini