25.1 C
Kupang
Selasa, Juli 1, 2025
Space IklanPasang Iklan

Ancaman Sampah Plastik, Sorotan di Hari Lingkungan Hidup

Kupang, TiTo – Sampah plastik jadi sorotan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 ini.

        Pemerintah melihat sampah plastik kini menjadi ancaman  ekologi karena terus bertambah namun upaya daur ulang yang dilakukan tidak sebanding dengan produk sampak plastik.
              Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt.Sekda) Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbauw, saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif di apel peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 Tingkat Kabupaten Kupang, di halaman Kantor Bupati Kupang, Oelamasi, Kamis (5/6) menyampaikan
polusi plastik adalah bom waktu ekologis dimana saat ini dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun, namun hanya kurang dari 10% yang berhasil didaur ulang, sisanya mencemari tanah, sungai, laut, dan bahkan terdeteksi dalam rantai makanan manusia. Dilanjutkan, di Indonesia sendiri situasinya tidak kalah memprihatinkan, yang mana berdasarkan data Sistim Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), tahum 2023 total timbunan sampah mencapai 56,6 Juta Ton dengan 10,8 Juta Ton atau 20%nya adalah sampah plastik.
“Ironisnya hanya 39,01% yang dikelola secara layak sementara sisanya di TPA open dumping, dibakar terbuka, atau mencemari lingkungan. Tanpa upaya luar biasa, pada tahun 2028 nanti seluruh TPA diseluruh Indonesia diperkirakan akan penuh dan tak mampu lagi menampung sampah”, ujar Marthen Rahakbauw.
          Marthen Rahakbauw melanjutkan, Pemerintah Indonesia telah menegaskan target besar, yaitu 100% pengelolaan sampah pada tahun 2029, sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020 – 2024 dan arahan langsung dari Presiden RI, sementara di tingkat internasional, Indonesia membawa semangat FEND BY EXAMPLE, dan di bulan agustus mendatang Indonesia akan hadir di Forum INC-5.2 di Jenewa, yaitu untuk menyusun konvesi global untuk mengikat secara hukum menghenttikan polusi plastik.
“Kepada dunia usaha, saatnya berubah, produksi dan konsumsi harus bertanggungjawb, daur ulang diutamakan dengan tidak ada lagi alasan untuk tetap memproduksi plastik yang tidak bisa diolah. Untuk generasi muda, kalian adalah gen perubahan, jadilahlah pelopor gaya hidup minim plastik”, tambah Rahakbauw.
        Diakhir sambutannya Marthen Rahakbauw berharap Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 adalah panggilan untuk semua masyarakat Indonesia untuk bukan hanya sadar, tetapi mulai bertindak melalui langkah – langkah kecil seperti memilah sampah, menolak plastik sekali pakai, memilih produk ramah lingkungan, yang diyakini akan menciptakan gelombang perubahan besar, demi mewariskan bumi dengan alam yang bersih dan bukannya krisis bagi generasi selanjutnya.
       Hadir dalam apel tersebut, para Asisten Sekda Kabupaten Kupang serta para Pimpinan OPD dan pegawai selingkup Pemerintah Kabupaten Kupang. (Prokopim)
Baca juga  Optimisme Jhoni Sulaiman dan Ketidakhadiran Pimpinan DPRD di Pelantikan Dirut PDAM

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini