Betun, TiTo – Malang dialami ‘Mawar’, siswi salah satu SMA di Betun asal kecamatan Malaka barat kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Sabtu (5/7/2025) sekira pukul 02.00 WITA Mawar yang masih berusia 16 tahun disetubuhi bergantian oleh 11 orang pelaku disalah satu rumah kosong. Dua diantara pelaksana pelaku masih dibawah umur.
Kasus tersebut dalam proses hukum di Polres Malaka berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/127/VII/2025/SPKT/Polres Malaka/Polda NTT, tanggal 8 Juli 2025.
“Sudah ada laporannya dan sedang diproses penyidik (PPA),” ujar Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar melalui Kasat Reskrim, Iptu Dominggus Duran, Rabu (16/7/2025) dikutip dari digtara.com.
Korban disetubuhi secara bergantian oleh AS alias Yanto (18), GGS alias Gio (22), NN alias Obet (21), RB alias Nus (20), DRL alias Delon (19), ISB alias Rehan (16), PGB alias Pedro (16), R alias Rio (19), V alias Vian (20), TU alisa Teti (19) dan A (19).
Para pelaku merupakan warga Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.Rehan dan Pedro merupakan anak dibawah umur yang sudah diamankan polisi di Polres Malaka.
“Pelaku yang merupakan anak dibawah umur dipulangkan dan dikenakan wajib lapor,” tandas Kasat Dominggus Duran.
Kronologi kejadian berawal ketika pada sekitar pukul 01.45 WITA pelaku Gio mengirim pesan kepada Mawar untuk menjemput dan membawanya ke rumah kosong di tempat kejadian persetubuhan.
Mawar tidak menolak ajakan tersebut sehingga 15 menit kemudian Gio dan Yanto menjemput korban dan dibawa ke rumah kosong. Gio dan Yanto yang membawa korban tiba di rumah kosong tersebut pada pukul 02.00 wita.
“Saat itu, di rumah kosong tersebut sudah ada para pelaku lainnya. Ada yang di kamar dan ada yang di ruang tamu,” tambah mantan Kasat Reskrim Polres Nagekeo ini.
Gio kemudian membawa korban ke dalam salah satu kamar di rumah tersebut lalu menyetubuhi korban di dalam kamar tersebut.
Beberapa menit kemudian, Gio keluar dari kamar tersebut. Lalu Yanto, Arson, Nus, Obet, Ruo, Pedro dan Rehan secara bergantian masuk ke dalam kamar tersebut dan menyetubuhi korban.
Sekitar pukul 05.00 Wita, Gio mengantar korban ke salah satu rumah keluarganya di Kecamatan Malaka Tengah.
Pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita, Mawar mengirim pesan kepada Obet kalau korban berada di hutan Dusun Ikumuan, Desa Besikama, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.
Mawar meminta bantuan Obet untuk menjemputnya di hutan tersebut. Obet kemudian menyuruh Rio dan Vian untuk menjemput korban di hutan Dusun Ikumuan, Desa Besikama.
Mawar pun dibawa kembali ke rumah kosong. Saat itu, di rumah kosong tersebut para terlapor sedang berkumpul dan pesta minuman keras. Mereka mengkonsumsi minuman keras tradisional jenis sopi.
Obet masih menanyakan apakah korban sudah mandi dan makan. Ternyata seharian korban belum mandi sehingga Obet meminta korban untuk mandi dan memberikan makanan kepada korban.
Setelah korban makan dan mandi, Rio kembali mengajak korban untuk bersetubuh lagi.
“Karena Rio yang menjemput korban sehingga ia beralasan harus yang pertama menyetubuhi korban,” ujar Kasat.
Rio pun membawa korban masuk ke dalam kamar lalu menyetubuhi korban. Selanjutnya Vian, Obet, Gio, Delon dan Teti secara bergiliran masuk ke dalam kamar tersebut dan menyetubuhi korban.
Usai menyetubuhi korban, Obet menawarkan diri mengantar korban pulang ke rumahnya namun korban enggan pulang dan ingin tidur. Korban minta ia diantar pulang pada Minggu (6/7/2025) subuh sekitar pukul 05.00 wita.
Para pelaku membiarkan korban istirahat dan tidur malam itu di salah satu kamar di rumah kosong tersebut dan para pelaku melanjutkan pesta minuman keras.
Minggu pagi sekitar pukul 05.00 wita, Obet mengantar korban ke cabang rumahnya.
Namun sekitar pukul 09.00 wita, korban datang lagi ke rumah kosong tersebut bersama kakak perempuannya. Kakak korban mengaku baru akan menjemput kembali korban pada Minggu petang sekitar pukul 15.00 wita.
Pada Minggu (6/7/2025) petang sekitar pukul 18.00 wita, dua kakak korban EHB dan FS datang menjemput korban dan membawa pulang ke rumah mereka.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi dan sudah ditangani penyidik. Korban pun sudah divisum di rumah sakit.”Para saksi, korban dan beberapa pelaku sudah kita periksa. Mereka mengakui perbuatannya,” ujar Kasat Dominggus Duran. (Sumber: digtara.com)