Kupang, TiTo — Dua balita kakak-beradik, Medika Toleu (5) dan Pedronela Toleu (3), tewas terbakar di dalam kamar rumah mereka di Dusun I, Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Minggu malam (10/8/2025). Sementara kakak mereka, Helmi Patresia Toleu (9), berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka bakar di kedua tangannya.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.30 WITA itu melalap habis rumah berukuran 3×4 meter beratap seng dan berdinding pelupuh bambu milik ayah mereka, Herman Toleu (48), beserta dapur beratap alang-alang yang berada di samping rumah.
Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H., melalui Kapolsek Amfoang Selatan Ipda Cemy Toleu membenarkan kejadian tersebut.
” Ya benar kejadiannya tadi malam, dua balita jadi korban, sedangkan seorang lagi berhasil menyelamatkan diri, ” terangnya.
Ipda Cemy menguraikan kronologi kejadian bermula ketika pada sore harinya, kedua orang tua korban pergi ke kebun (mamar) untuk mengambil pinang, meninggalkan ketiga anak mereka di rumah.
Menjelang malam, lampu pelita yang menjadi satu-satunya penerangan diletakkan di atas meja makan. Seekor anjing masuk ke rumah, meloncat ke atas meja, dan menjatuhkan lampu pelita tersebut. Api langsung menyambar dan membesar dengan cepat.
Helmi yang berada di kamar bersama kedua adiknya melihat api merambat. Ia mencoba mengajak Medika dan Pedronela keluar, namun keduanya menolak. Dalam kepanikan, Helmi lari sejauh 50 meter mencari pertolongan dan bertemu dua warga, Abraham Malafu (23) dan Yakobus Toleu (25).
Saat mereka tiba di lokasi, rumah utama sudah rata dengan tanah, sementara dapur masih terbakar. Warga berusaha mencari korban, namun kedua balita ditemukan sudah tak bernyawa di kamar belakang rumah. Api yang masih menyala menyulitkan proses evakuasi.
Kepala Desa Oelbanu segera menghubungi Kapolsek Amfoang Selatan setelah menerima laporan dari warga. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan TKP, melakukan olah tempat kejadian perkara, serta membawa Helmi ke Puskesmas Amfoang Selatan untuk perawatan.
Kapolres Kupang melalui Kapolsek Amfoang Selatan Ipda Cemy Toleu menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban dan warga Desa Oelbanu.
“Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa ini. Kepada masyarakat, kami imbau agar lebih berhati-hati dalam penggunaan lampu pelita atau sumber api lainnya di rumah, terutama bila ditinggalkan anak-anak sendirian. Keselamatan jiwa adalah yang utama,” tegas Ipda Cemy Toleu.
Keluarga korban menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak autopsi. Kedua balita dimakamkan di desa setempat malam itu juga.
Proses penanganan kebakaran terkendala akses jalan berbatu dan lemahnya jaringan komunikasi. Rumah korban diketahui belum teraliri listrik PLN dan selama ini hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan.
Musibah ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Desa Oelbanu dan menjadi peringatan akan bahaya penggunaan lampu pelita di rumah berbahan mudah terbakar. (tribratakupangnews.com)