30.2 C
Kupang
Senin, Agustus 11, 2025
Space IklanPasang Iklan

Efek Tersambar Petir ke Tubuh, Bisa Selamat Atau Tidak ?

Kupang, TiTo – Soal peristiwa orang tersambar petir sudah sering terjadi. Banyak diantara kita yang takut dan waspada saat hujan lebat karena biasanya akan disertai angin dan petir yang menggelegar.

Awal tahun 2025 tepatnya pada Rabu (1/1) malam sekitar pukul 19.30 WITA dua warga kelurahan Tuatuka kecamatan Kupang timur kabupaten Kupang, NTT, Yefta Seubelan (52 ) dan Elgi Nokas, (14) Pelajar, tewas dalam area persawahan di wilayah itu. Kuat dugaan keduanya tewas tersambar petir.

Lantas apa efek terhadap tubuh seseorang yang tersambar petir. Apakah tersambar petir bisa menyebabkan seseorang bisa selamat atau tidak?

Dirangkum dari Atrium Health, Christopher Griggs, dokter spesialis darurat Atrium Health, menjelaskan bahwasanya sambaran petir adalah hal berbahaya.

Ia menyebut bahwasanya selamat atau tidaknya seseorang bergantung kepada beberapa faktor.

“Saat kami melihatnya, cederanya bisa berupa luka bakar ringan di tubuh, kerusakan otak, hingga kematian. Itu semua bergantung pada seberapa dekat Anda dan seberapa besar paparan Anda terhadap sambaran petir,” jelasnya, seperti yang dikutip dari detikjateng/detik.com.

Dr Griggs menerangkan bahwa sambaran petir dapat mengakibatkan pendarahan otak dan stroke. Adapun yang terkena dampak paling buruk adalah jaringan di dekat tulang. Sebab, tulang adalah bagian tubuh paling tahan petir.

Biarpun seseorang tidak terkena, jika ia berada dekat lokasi sambaran, tak menutup kemungkinan gendang telinganya pecah. Luka bakar termal ringan dan kerusakan sistem saraf pun dimungkinkan biarpun hanya terpapar sedikit saja.

“Seseorang dapat bertahan hidup dari serangan langsung, itu benar-benar tergantung pada seberapa banyak energi yang mengalir melalui tubuh dan organ mana yang terpengaruh,” tutup dr Griggs.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr David Claypool dari Mayo Clinic. “Banyak hal yang terjadi pada tubuh (ketika tersambar petir). Itu semua tergantung pada bagaimana (cara) Anda tersambar petir,” jelasnya dikutip dari Accuweather, Jumat (15/11/2024).

Baca juga  Penyelidikan Proyek Perumahan 2.100 di Kupang Tetap Jalan, Kajati NTT, "Kami Tidak Larang, Silahkan Masuk"

Dokter David menerangkan bahwa sambaran petir bisa dibagi menjadi dua kategori, yakni langsung dan tak langsung. Sambaran petir langsung maksudnya petir secara direk terkena tubuh seseorang. Adapun sambaran tidak langsung terjadi ketika seseorang terkena sengatan listrik dari sumber sekunder.

Efeknya bisa bermacam-macam, mulai dari buta sementara, gendang telinga pecah, henti jantung, henti napas, dan luka bakar. Potensi efek jangka panjang pada otak pun dimungkinkan sehingga mengakibatkan lupa ingatan maupun kejang.

Diambil dari University Hospitals, di antara efek petir bagi tubuh manusia adalah:

  1. Cedera utama terjadi pada sistem saraf, termasuk otak. Petir juga bisa mengakibatkan serangan jantung.
  2. Efek yang lebih ringan meliputi nyeri otot, sakit kepala, bingung, pusing, mual, dan masalah keseimbangan.
  3. Efek jangka panjang yang dimungkinkan terjadi adalah gangguan kognitif, reaksi lambat, mudah tersinggung, sakit kepala, telinga berdenging, hingga depresi.

Mengenai bakal meninggal atau tidaknya seseorang akibat sambaran petir, hal tersebut tak bisa dikatakan dengan gamblang. Pasalnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi sebagaimana telah disinggung sekilas di atas.

Faktanya, sebagaimana informasi dari Live Science, 90% orang yang tersambar petir selamat. Kendati begitu, para penyintas ini bakalan mengalami sejumlah gangguan kesehatan, mulai dari rusaknya saraf hingga PTSD.

Tentang kejadian tewasnya dua warga Tuatuka yang diduga tersambar petir dalam persawahan Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H melalui bagian humas Polres Kupang menginformasikan kedua korban ditemukan warga dalam keadaan tewas dalam posisi terkapar dalam sawah.

Kejadian tersebut bermula  pada sekitar pukul 16.00 Wita, kedua korban pergi ke lokasi persawahan untuk memindahkan ternak sapi yang jaraknya ± 500 meter dari pemukiman warga.

Sesampainya di lokasi yang pada saat itu cuaca sedang hujan lebat dengan petir yang cukup besar, kemudian saat itu juga diduga petir langsung menyambar kedua korban hingga meninggal dunia di tempat. Beberapa saat kemudian sekitar pukul 19.30 Wita, karena kedua korban tidak/belum pulang ke rumah sehingga istri dan anak korban mencari korban dengan bertanya kepada tetangga sekitar namun tidak mengetahui keberadaan kedua korban, karena tidak mendapati kedua korban maka saksi 1 (Satu) dan saksi 2 (Dua) pergi ke lokasi persawahan tempat ternak sapi diikat untuk mencari korban, sesampainya di lokasi persawahan tersebut Chylson Seubelan dan Maric Seubelan melihat kedua korban sudah dalam keadaan terkapar di area persawahan yang saat itu air yang terendam dilokasi persawahan cukup banyak (setinggi 20 Cm). Melihat kejadian tersebut saksi Chylson langsung berlari ke area perumahan warga untuk memberitahukan kejadian tersebut dan meminta bantuan kepada keluarga dan warga setempat untuk pergi mengevakuasi kedua korban dari tempat kejadian ke rumah duka.

Keluarga kedua korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan akan membuatkan surat penolakan Autopsi.(*/Jmb)

Baca juga  Sekda Kupang Dari Masa ke Masa, Siapa Berikutnya di Era Yosep - Aurum? Beredar 3 Nama

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini