Kupang, TiTo – Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, Kamis (17/7) dibahas Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD kabupaten Kupang bersama Pemerintah daerah (Pemda), akademisi dan aktifis LSM di ruang Gaharu hotel Neo Aston Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejumlah program yang direncanakan Pemkab Kupang lima tahun kedepan dibedah lima anggota dewan dalam Bapemperda yang hadir yakni Anton Natun (Hanura), Saktiko Masneno (PBB), Ari Buraen (Perindo) Domy Atemeta (PAN) dan Obed Laha (PKB) bersama tim pemkab yang dipimpin Juardi Selan, kepala Bappeda Kupang.
Tak hanya meminta penjelasan atau klarifikasi dari pihak pemkab, Bapemperda juga memberi saran masukan bagi pemkab Kupang soal rencana, strategi dan target capaian sejumlah program yang termuat dalam dokumen RPMJD tersebut.
Pengembangan sektor pertanian tak luput dari sorotan pihak Bapemperda.
Saktiko Masneno, anggota Bapemperda dari fraksi gabungan mengatakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dicanangkan presiden Prabowo Subianto menjadi peluang baru dalam pengembangan pertanian terutama pemberdayaan petani,peternak dan nelayan di kabupaten Kupang.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan pasokan hasil pertanian, peternakan dan kelautan lokal dikatakan menjadi pasar potensial.
“dapur MBG peluang pasar baru bagi petani, kalau dapur MBG sudah ada di semua wilayah kabupaten Kupang, dampak positifnya besar bagi petani kita karena pasar hasil pertanian mereka sudah jelas,”katanya.
Ia menyarankan pemkab Kupang untuk lebih fokus lagi terhadap pemberdayaan petani, peternak dan nelayan agar kebutuhan sayuran dan lainnya oleh dapur MBG di Kupang terpenuhi dari hasil petani kabupaten Kupang.
Piterson Lay, mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di SPPG Babau kecamatan Kupang timur yang diwawancarai terpisah mengatakan sejak beroperasi tanggal 10 Juni 2025 lalu, kebutuhan sayuran, buah, bumbu masakan dan bahan makan lainnya di SPPG Babau di beli dari pedagang di pasar Oesao.
“Sayuran, rempah rempah dan beberapa bahan lain kita beli dari pedagang di pasar Oesao, ada juga yang antar langsung ke dapur,”katanya.
Ia mengatakan kebutuhan sayuran, buah dan rempah-rempah hampir setiap hari diadakan dalam jumlah cukup. “Contoh pisang saja, dalam sehari 3.500 buah, sayur harus ada, tahu, tempe juga begitu, jadi kebutuhan hasil pertanian itu besar, saya tak bisa rincikan besaran kebutuhan satu persatu,”katanya.
Di kabupaten Kupang saat ini baru beroperasi 3 SPPG. Selain SPPG Babau dua SPPG lainnya ada di Noelbaki kecamatan Kupang tengah dan SPPG Baumata di kecamatan Taebenu.
Kabupaten Kupang memiliki 24 kecamatan dengan jumlah sebaran sekolah di masing-masing wilayah kecamatan berbeda. (Jmb)