SoE, TiTo – Pemerintah daerah (Pemda) Timor Tengah Selatan (TTS) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memohon bantuan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II dalam mengatasi persoalan Luapan air kali Fatumuti yang rutin terjadi setiap tahun kala hujan.
Luapan air dari kali tersebut merusak irigasi pertanian Bena, permukiman dan juga fasilitas pemerintah di sejumlah desa dalam wilayah kecamatan Amanuban Selatan.
Permohonan bantuan tersebut telah disampaikan Pemda TTS melalui surat tertanggal 14 Januari 2025 lalu.
Dalam surat tersebut Pemda TTS menyampaikan intervensi bantuan berupa embung irigasi sangat diperlukan untuk menampung air Luapan kali Fatumuti.
“Oleh karena kemampuan keuangan daerah sangat terbatas, guna pembiayaan penanganan Luapan banjir di daerah irigasi Bena maka pemkab TTS sangat mengharapkan bantuan berupa pembangunan embung irigasi untuk menampung aliran air dari kali Fatumuti yang akan berfungsi untuk mengendalikan banjir dan sekaligus menjadi sumber air irigasi Bena dan Oebelo,”tulis Pemda TTS dalam suratnya yang ditandatangani Seperius Eddy Sipa, yang saat itu sebagai penjabat bupati TTS.
Seperius Eddy Sipa yang kini sebagai Sekda TTS kepada timurtoday.id , Jumat (2/4/2025) melalui telepon menyampaikan pihaknya sudah melakukan survei tekhnis lapangan soal penyebab banjir yang yang selalu merusak permukiman, lahan pertanian dan fasilitas pemerintah di wilayah kecamatan Amanuban Selatan tersebut. “Kami sudah survei dan lakukan analisa tekhnis dari situ kita tahu di hilir sungai itu air meluap kemana-mana, sehingga perlu dibuatkan embung untuk tampung air sekaligus kendalikan alur air. Itu juga bisa jadi sumber air di musim kemarau,”kata Eddy Sipa.

Pihaknya belum mendapat respon dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II terkait surat permohonan bantuan tersebut. (Jmb)