Kupang, TiTo – Oknum siswi salah satu SMA di wilayah Amarasi kabupaten Kupang, NTT, bernama Nira, Diam-diam direkrut untuk dijadikan Tenaga Kerja Wanita (TKW) tanpa sepengetahuan orang tuanya.
    Orang tuanya kemudian melapor ke Polda NTT tanggal 25 November 2024 lalu, namun karena laporan bernomor : LP/B/343/XI/2024/SPKT/POLDA NTT tak kunjung ada kejelasan proses hukumnya, Norma Maris Loasana, warga desa Kotabes kecamatan Amarasi kemudian mengadukan persoalan tersebut ke LP2TRI Kupang untuk mengadvokasi penyelesaian proses hukum kasus itu di Polda NTT. Norma Loasana, ibu kandung Nira, mendatangi kantor LP2TRI pada Selasa (4/2) dan bertemu langsung dengan ketua LP2TRI, Hendrik Djawa.
    Hendrik kepada timurtoday.id menjelaskan Norma Maria Loasana telah melaporkan tentang dugaan adanya tindakan perdagangan orang/hujan traffiking dan kasus itu tengah ditangani oleh penyidik unit TPPO Polda NTT.
    Disampaikan Hendrik Djawa korban direkrut oleh Pelaku yang diduga Isteri oknum Perwira Polda NTT karena dari Percakapan WhatsApp terduga pelaku mengarahkan korban naik rental mobil dan turun di SPN Kupang Oebobo.
    Hal itu tanpa ijin orang tua atau keluarga korban.
Korban diduga sudah dikirim ke Batam dan akan dikirim ke luar negeri dalam waktu dekat oleh PT. JS.
“Ibu korban berharap Polda NTT dapat menangkap pelakunya agar tidak ada korban berikutnya dan anaknya bisa dipulangkan karena dari sekolah ada hubungi untuk ujian. Secara Lembaga kami segera tindaklanjuti melaporkan ke Bpk Presiden, KAPOLRI,dl secepatnya,”ungkap Hendrik Djawa lewat pesan WhatsApp kepada timurtoday.id.
    Namun pada Rabu (5/2) sekitar pukul 18.00 wita Hendrik Djawa menginformasikan kalau korban sudah ditemukan oleh dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi NTT. “Apresiasi Buat Bpk, ibu Kementrian Tenaga Kerja bersama Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTT yang merespon cepat Pengaduan Masyarakat Pencari Keadilan dengan menemukan anak korban perdagangan orang yang di culik untuk diberangkatkan ke Batam menunju Malaysia akhirnya ditemukan pihak Kementerian Tenaga Kerja bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTT.
Terimakasih semua Pihak yang terlibat dengan berbagai cara untuk membantu Korban sehingga ditemukan secepatnya dalam keadaan sehat.
Pihak Pemerintah Pusat dan Provinsi NTT melalui Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTT telah bekerja Profesional.
Semoga Penegakan Supremasi Hukum tetap dilakukan oleh POLDA NTT agar Pelakunya ada Efek jerah dan tidak ada korban berikutnya. Tuhan Yesus Memberkati kita semuanya,”tulis Hendrik Djawa dalam WhatsApp-nya yang diterima media ini. (Jmb)