Jakarta, TiTo – Sekretaris jenderal (sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto belakangan baru ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan Harun Masiku.
Dalam kasus tersebut KPK menjerat enam orang tersangka. Selain Hasto dan Donny Try Istiqomah yang baru ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya KPK sudah menetapkan empat tersangka bahkan tiga diantaranya sudah menjalani hukuman yakni Wahyu Setiawan (Komisioner KPU), Saeful Bahri (staf Hasto Kristiyanto), Agustiani Tio Fridelina (anggota Bawaslu)
Sementara Dony Tri Istiqomah (advokad) dan Hasto Kristiyanto masih menjalani penyidikan. Satu tersangka lain Harun Masiku yang masih buron.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, kasus yang menjerat sekjen PDIP itu bermula dari upaya pergantian antar waktu Caleg PDIP, Nasarudin Kiemas yang meninggal dunia. Peraih suara terbanyak kedua Riezky Aprilia tak mau mundur, sementara Harun Masiku caleg yang ada dibawahnya ingin jadi yang dilantik.
Dari situ upaya menyuap pihak KPU pun dilancarkan oleh Harun Masiku dengan melibatkan sejumlah pihak untuk melancarkan keinginanya sebagai DPR RI periode 2019-2024.
Uang Rp 850 juta disiapkan Harun Masiku untuk bisa menuju Senayan. Harun menyuap Wahyu Setiawan, komisioner KPU.
Wahyu Setiawan menerima uang Rp 600 juta dan memfasilitasi Harun Masiku dan PDIP untuk bertemu dan melobi KPU.
Agustiani Tio Fridelina, anggota Bawaslu menjadi utusan PDIP dalam melobi Wahyu dan komisioner lainnya.
Saeful Bahri, staf Hasto menyuap Agustiani Tio Fridelina dan Wahyu Setiawan.
Donny Try Istiqomah menjadi utusan Hasto melobi KPU untuk menetapkan Harun Masiku sebagai DPR RI terpilih dan mengantar uang suap ke Wahyu Setiawan.
Donny juga menyusun kajian hukum keputusan MA nomor 57P/HUM/2019 sebagai landasan PAW Harun Masiku.
Sementara Hasto berperan ikut menyumbang uang untuk Wahyu Setiawan, meminta Riezky Aprilia Mundur, bersama-sama dengan Harun Masiku, Donny Try Istiqomah untuk menyuap Wahyu Setiawan dan Agustina Tio Fridelina, Merintangi penyidikan dengan meminta Harun Masiku dan Anak buah merendam HP dalam air dan menyuruh Harun Masiku kabur serta meminta saksi untuk tidak memberikan keterangan yang benar. (Cnnimdonesia.com /*jmb)