Kupang, TiTo – Pencarian AAPA alias Anggun, oknum siswi kelas 1 salah satu SMA negeri di kabupaten Kupang,NTT yang dilaporkan hilang pada Minggu (30/3) sore terhenti Senin (31/3) sore setelah aparat Buser Polres Kupang menemukan Anggun di kelurahan Oesapa kecamatan Kelapa lima Kota Kupang Senin (31/3) sekitar pukul 17.00 WITA.
Dibalik kronologi penemuan Anggun, siswi asal desa Oefafi kecamatan Kupang timur oleh aparat Polres Kupang itu, ada andil dua mahasiswi fakultas Theologi Universitas Kristen Arta Wacana (UKAW) Kupang.
Keduanya adalah Intan Margerita Makena dan Ester Susan Meilyan Fangidae. Kedua mahasiswi ini juga berasal dari kabupaten Kupang yang kost di salah satu asrama di Oesapa.
Kost keduanya tak jauh dari titik Anggun ditemukan Polisi yakni di depan salah satu Kios di tepi jalan Timor Raya persisnya di cabang jalan masuk pasar Oesapa.
Intan dan Ester yang berhasil ditemui timurtoday.id, Rabu (2/4) siang di dekat lokasi penemuan Anggun mengisahkan, pada Senin (31/3) sekitar pukul 17.00 WITA itu keduanya melintas di lokasi itu hendak membeli sesuatu di kios disekitar lokasi itu.
Saat melintas di lokasi itu mereka melihat ada seorang remaja perempuan yang berdiri sendiri di lokasi itu dan tampak panik.
Wajah remaja itu mirip sekali dengan foto Anggun yang beredar di medsos yang diinformasikan sementara dicari orang tuanya karena hilang.
Sekembali dari kios, keduanya kembali melintas di lokasi itu karena penasaran dengan sosok remaja puteri yang tampak kebingungan di tepi jalan raya itu.
Namun saat itu kata Ester, Anggun terlihat sudah berpindah ke depan Kios lain di cabang masuk pasar yang tak seberapa jauh dari lokasi awalnya berdiri.
Saat itu keduanya melihat Anggun tak sendiri lagi, Anggun sementara berbicara dengan salah seorang perempuan dewasa yang tak lama kemudian berlalu meninggalkan Anggun saat keduanya datang.
Keduanya kemudian nekat menghampiri Anggun untuk memastikan apakah remaja perempuan yang dilihat itu adalah Anggun, sosok yang sementara dalam pencarian keluarga dan polisi.
Saat ditanya kata Ester, Anggun mengiyakan kalau foto yang beredar dimedsos bahwa sedang dicari itu adalah dirinya.
“Saat kami ketemu itu, Anggun kelihatan panik, seperti orang bingung. Dia akui kalau foto di favebook yang saya tunjukan itu, dia,”kata Ester.
“Dia bilang HP-nya mati jadi tak bisa telepon. Anggun bilang dia sempat minta hp ke-ibu yang berdiri dengan dia tapi Hp ibu itu juga eror jadi tidak bisa pakai telepon,”kata Ester.
Setelah mendapat pengakuan Anggun, kata Intan, ia kemudian menghubungi nomor telepon yang ada dalam postingan di facebook untuk menginformasikan kalau Anggun sementara berada dilokasi tersebut.
Pemilik nomor telepon yang dihubungi kemudian memintanya untuk tetap bersama Anggun sambil menunggu orang yang akan datang menemui mereka untuk menjemput Anggun pulang ke rumahnya di Oefafi.
Tak lama kemudian kata Ester, muncul anggota Polisi kemudian membawa Anggun pergi dari lokasi itu.
Ester menjelaskan selama bersama keduanya Anggun tak banyak bicara. Ia tampak panik dan seperti orang bingung.
Keduanya sempat menanyakan kepada Anggun soal bagaimana ia bisa sampai di lokasi itu, namun Anggun menyampaikan kepada mereka kalau dia sendiri tidak tahu bagaimana sampai ia tiba di Oesapa.
Anggun hanya ingat kalau sore itu ia menumpang mobil dan ia diturunkan di tepi jalan, lokasi itu, dan ada yang nanti datang menjemputnya.
“Dia tidak tahu persis juga bagaimana dia bisa sampai di Oesapa, dia bilang dia hanya ingat dia naik mobil terus dia sadar sudah disini (Oesapa) dan bilang nanti ada yang jemput,”kata Ester.
Pengakuan Anggun kata Ester sejak turun dari mobil yang membawanya, ia tidak kemana-mana, ia tetap dilokasi itu namun tidak ada yang menjemputnya sampai polisi datang menjemputnya pada Senin (31/3) magrib itu.
“Jadi dari malam, siang dan hampir malam lagi dia (anggun) disitu (lokasi) sampai polisi datang,”kata Ester.
Setelah menjemput Anggun dari lokasi itu, polisi kemudian membawa Anggun ke RS Bhayangkara Kupang untuk memeriksa kondisi fisiknya.
Sebelumnya ketua LP2TRI Kupang, Hendrikus Djawa menyampaikan Anak tersebut dilaporkan hilang anatara Pukul : 15.00 – 18.00 WITA, Sabtu (30/3).
Disampaikan waktu itu AAPA ke asrama Polres Kupang untuk mengikuti Doa di disalah satu rumah pendoa di dekat asrama Polres Kupang. Anak tersebut diketahui sering bermain di rumah pendoa tersebut.
Saat korban keluar dari Polres Kupang ada mobil Pic Up yang parkir dan sopirnya katakan kenal sama ibu Korban sehingga korban menumpang dengan mobil tersebut.
Dikatakan korban sempat merekam suaranya bahwa tidak tahu keberadaannya dan minta tolong ibu-nya sambil menangis.
“Ibu Korban sudah melaporkan ke SPKT Polres Kupang untuk dilacak nomor WA korban dan ditemukan Titik di Oesapa ternyata tidak ditemukan sehingga ibu korban dan petugas balik ke Polres Kupang,”jelasnya.(Jmb)