Kupang, TiTo – Warga desa Poto kecamatan Fatuleu Barat, kabupaten Kupang, NTT, kini menanti penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPj) penggunaan dana desa tahun 2024 oleh pemerintah desa setempat.
Pertanggungjawaban kepala desa (kades) Melky Petan terhadap pelaksanaan Program Pemberian Makan Tambahan (PMT) bagi ratusan anak di desa tersebut menjadi salah satu penganggaran yang menggugah rasa pingin tahu warga setempat.
“Kami penasaran soal pertanggungjawaban soal PMT yang untuk stunting,”kata Salah seorang warga desa Poto yang meminta identitasnya dirahasiakan saat bertemu timurtoday.id, Rabu (22/1) di komplek Civic center Oelamasi.
Ia mengatakan ia dan beberapa warga telah mendengar kabar bahwa ada sejumlah poin penganggaran yang diduga pertanggungjawabannya asministrasinya berbeda dengan realisasi di lapangan.
“Untuk PMT anak saya juga dapat, ada susu, telur yang petugas antara ke rumah, saya ingin tahu susu itu berapa anggarannya karena saya lihat itu susu mungkin harganya Rp 18.000 di Kios,”katanya.
Informasi yang dihimpun timurtoday.id untuk program PMT di desa Poto tahun 2024 mengakomodir 273 anak dengan total anggaran Rp 198.100.000.
Besaran anggaran tersebut untuk membiayai Perjalanan dinas dalam kabupaten/kota Rp 7.000.000. pembiayaan tersebut untuk transportasi monitoring PMT 35 kader selama 4 bulan. Kemudian Belanja barang dan jasa yang diserahkan ke masyarakat Rp 191.100.000 berupa paket makanan sebanyak 1.092 paket untuk Ibu Hamil dan balita 273 orang selama 4 bulan dengan anggaran perpaket Rp 175.000.
Kepala desa Melky Petan yang dihubungi pertelepon Rabu (22/1) malam untuk diminta konfirmasi tidak merespon. (Jmb)