29.3 C
Kupang
Rabu, April 30, 2025
Space IklanPasang Iklan

Bencana di Kabupaten Kupang, Setelah Kali Meluap Dimana-mana, Kini Laut Meluap di Wilayah Barat, Ini Sebab Banjir Rob

Kupang, TiTo – Peristiwa banjir yang menerjang permukiman warga silih berganti terjadi di wilayah kabupaten Kupang, NTT diawal tahun 2025 ini.

Saat hujan deras pada Jumat dan Sabtu pekan kemarin, sejumlah sungai besar di wilayah Fatuleu, Sulamu, Kupang Timur, Amabi dan Amfoang meluap dan masuk menggenangi permukiman warga. Warga di sejumlah desa mengungsi.

Bahkan di kecamatan Fatuleu Barat, ada warga yang tewas terseret arus air yang menerjang permukiman warga.

Belum sepekan pasca peristiwa banjir sungai di sekitar enam kecamatan itu, pada Selasa (4/2) siang banjir rob melanda wilayah barat kabupaten Kupang. Tepatnya di desa Tablolong kecamatan Kupang barat.

Air laut meluap masuk menggenangi permukiman warga tiga dusun di desa tersebut. Warga pun mengungsi ke dusun 4 yang aman dari terjangan air laut.

Meluapnya air laut di wilayah kabupaten Kupang memang jarang terjadi.

Jika sebab banjir sungai sudah banyak yang tahu karena biasa terjadi saat curah hujan tinggi, tidak demikian dengan banjir rob atau luapan air laut ke daratan.

Dikutip dari antaranews.com, Banjir rob adalah peristiwa genangan air laut yang terjadi di daratan akibat pasang naik permukaan air laut. Fenomena ini sering terjadi di wilayah pesisir dan dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur, gangguan aktivitas ekonomi, dan ancaman kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.

Banjir rob berbeda dari banjir biasa karena penyebab utamanya adalah fenomena pasang surut air laut, bukan hujan lebat atau meluapnya sungai

Banjir rob umumnya terjadi di wilayah pesisir yang memiliki ketinggian rendah atau dataran yang berada di bawah permukaan laut.

Penyebab utama banjir rob

1. Pasang Surut Air Laut

Fenomena pasang surut air laut disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar (pasang purnama), tarikan gravitasi menjadi lebih kuat sehingga air laut mencapai ketinggian maksimum. Ini sering memicu banjir rob di wilayah pesisir.

Baca juga  Gong Xi Fa Cai, Artinya Bukan Selamat Tahun Baru Imlek

2. Kenaikan permukaan air laut (sea level rise)

Perubahan iklim global menyebabkan es di kutub mencair, sehingga volume air laut meningkat. Akibatnya, wilayah pesisir menjadi lebih rentan terhadap banjir rob karena peningkatan ketinggian permukaan laut yang terus berlangsung.

3. Penurunan permukaan tanah (land subsidence)

Penurunan permukaan tanah yang sering terjadi akibat eksploitasi air tanah berlebihan, membuat wilayah pesisir lebih mudah tergenang oleh air laut. Di kota seperti Semarang dan Jakarta, land subsidence menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir rob

4. Kerusakan ekosistem pesisir

Mangrove dan ekosistem pesisir lainnya berfungsi sebagai pelindung alami dari gelombang laut. Kerusakan mangrove akibat penebangan liar atau alih fungsi lahan mengurangi kemampuan wilayah pesisir dalam menahan gelombang pasang atau abrasi di wilayah pesisir.

5. Angin kencang dan gelombang tinggi

Angin kencang yang terjadi akibat cuaca ekstrem dapat mendorong air laut ke daratan, sehingga memicu banjir rob. Fenomena ini sering terjadi saat musim hujan atau badai tropis. (Jmb)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini