Kupang, TiTo – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rencana merelokasi warga dari Pulau Kera di desa Uiasa kecamatan Semau untuk tujuan pengembangan pariwisata.
     Rencana tersebut ramai tersiar lewat pemberitaan media massa setelah bupati Kupang Yosep Lede, melontarkan pernyataan soal rencana relokasi tersebut dihadapan sejumlah warga yang hadir dalam kegiatan bupati Yosep Lede di desa Pantulan kecamatan Sulamu pertengahan April ini.
   Belakangan beredar sebuah cuplikan vidio berdurasi 0,21 detik yang berisi pernyataan sekelompok warga yang tak setuju relokasi dan siap bertahan. Isi vidio tersebut diduga ada kaitannya dengan rencana relokasi warga di Pulau Kera tersebut.
    Dalam vidio tersebut tampak puluhan warga laki-laki dan perempuan duduk dan berdiri berkumpul di depan suatu bangunan.
    Diantara mereka ada tiga warga yang duduk diatas kursi di depan warga yang berdiri berjejer.
    Cuplikan vidio diawali pertanyaan dari salah seorang warga laki-laki diantara kelompok warga itu yang berbunyi “apakah benar-benar bapak ibu sudah menyetujui kesepakatan untuk direlokasi?”.
     Pertanyaan tersebut spontan dijawab kelompok warga yang serentak mengatakan “tidak”.
    Warga laki-laki tersebut kemudian melanjutkan pertanyaan dengan mengucap “apakah siap untuk bertahan?”, pertanyaan ini juga dijawab serentak oleh warga dengan sahutan “siap”.
    Suara laki-laki tersebut kemudian menyambut sahutan kelompok warga tersebut dengan menyampaikan kalimat, “bagaimanapun kami adalah penyambung lidah perpanjangan tangan dari pemerintah daerah”.
    Belum diperoleh konfirmasi jelas dari warga yang ada dalam vidio soal apakah maksud pernyataan dalam vidio tersebut berkaitan dengan relokasi warga Pulau Kera oleh pemkab Kupang atau tidak.
    Namun sumber terpercaya timurtoday.id menyampaikan vidio tersebut merupakan respon warga atas rencana relokasi warga Pulau Kera oleh pemkab Kupang.(Jmb)