Kota Kupang, TiTo – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat (11/4) menyelenggarakan “Koepan Festival tahun 2025” sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-139 Kota Kupang dan 29 tahun menjadi Daerah otonom.
Festival yang mengusung tema Culture Inspires, Youth Revives, Budaya Menginspirasi, Generasi Muda Menghidupkan tersebut dibuka oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo di Alun-Alun Kota Kupang.
Setelah 29 tahun pisah dari kabupaten Kupang, Kota Kupang terus berbenah untuk menjadi lebih baik. Sederet sosok seperti S.K Lerik, Daniel Adoe, Jonas Salean, Jefri Riwu Kore telah menorehkan sejarah membangun kota Kupang dengan sejumlah program terobosan di-era mereka sebagai walikota Kupang.
Setelah mereka, kini dr. Christian Widodo melanjutkan tongkat kepemimpinan Kota Kupang bersama wakilnya Serena Francis.
Keduanya dilantik sebagai walikota dan wakil walikota Kupang pada 20 Februari 2025 lalu. Tahun 2025 adalah tahun ke-29 Kota Kupang menjadi Daerah Otonom setelah pisah dari Kabupaten Kupang.
Seperti kepemimpinan sebelumnya, di tahun perdana memimpin Cristian – Serena juga melaksanakan agenda pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kupang lima tahun kedepan.
Saat membuka kegiatan Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kupang Tahun 2025–2029 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang di Hotel Neo Kupang, Kamis (10/4) Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo mengungkap kondisi capaian pembangunan Kota Kupang saat ini, di tahun ke-29 menjadi daerah otonom.
Walikota Christian Widodo mengungkapkan bahwa dalam rancangan awal RPJMD 2025–2029 terdapat sejumlah indikator ekonomi makro sebagai tolok ukur kemajuan pembangunan. Dan berdasarkan indikator yang ada pembangunan kota Kupang saat ini menunjukan trend positif.
Untuk indikator pertumbuhan ekonomi Kota Kupang sebut Christian Widodo meningkat dari 4,05 persen di tahun 2023 menjadi 4,83 persen pada 2024.
Laju inflasi menurun dari 2,21 persen menjadi 1,53 persen.
PDRB per kapita atas harga berlaku di kota Kupang naik dari Rp 61,13 juta pada 2023 menjadi Rp 64,81 juta di tahun 2024.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan tren positif, dari 82,77 pada 2023 naik menjadi 83,21 pada 2024, lebih tinggi dari rata-rata nasional 75,02 dan Provinsi NTT sebesar 69,14.
Sementara itu,lanjut walikota Christian, persentase penduduk miskin turun dari 8,61 persen menjadi 8,24 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional (8,57 persen) dan Provinsi NTT (19,02 persen).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk percepatan pembangunan di Kota Kupang kedepannya. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Hanya dengan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga agama, komunitas sosial, serta pemerintah pusat dan provinsi, pembangunan bisa berhasil. Seperti pepatah Latin mengatakan: Ubi concordia, ibi victoria — di mana ada persatuan, di situ ada kemenangan,” demikian ujar walikota Christian Widodo dalam rilis prokopim Kota Kupang.(Jmb)