28.3 C
Kupang
Selasa, April 22, 2025
Space IklanPasang Iklan

Ketika Pendeta Elsa – Wagub NTT Terpilih Jhoni Asadoma Bertemu  Korban Banjir Oebelo

Kupang, TiTo – Saat musim penghujan ruas jalan Timor Raya di wilayah perbatasan desa Tanah Merah  dan Desa Oebelo kecamatan Kupang tengah kabupaten Kupang kerap menjadi sasaran lintasan banjir.

Ketinggian air yang kadang mencapai lutut orang dewasa mengganggu arus lalu lintas di ruas jalur tersebut.

Warga yang bermukim disekitar wilayah itu juga tak luput dari luapan air akibat curah hujan yang tinggi.

Kebanjiran sudah menjadi suguhan rutin bagi warga di area itu. Rumah-rumah, tanaman, ternak, lahan bahkan tempat usaha garam tak luput sebagai sasaran banjir.

Jumat (31/1) pagi, peristiwa serupa kembali terjadi. Warga mengeluh dalam diam tidak tau kapan musim bencana itu akan berakhir.

Ketua Majelis Jemaat , Gereja Emaus Oebelo-Tanah Merah, Pendeta Elsa Sihasale-Huwae bersama beberapa Majelis Jemaat Harian dan BPPPJ melakukan kunjungan ke area banjir yang dihuni oleh sekitar 100 Kepala Keluarga yang merupakan anggota Jemaat Emaus Oebelo.

Dalam pertemuan dengan warga ditengah rintik hujan , Pendeta Elsa berpesan agar selalu waspada terhadap keadaan alam saat ini yang berpotensi banjir dan angin kencang. Ia juga memberi penguatan-penguatan serta mendoakan para korban.

Tak disangka, saat Pendeta Elsa Sihasale-Huwae berbincang dengan beberapa jemaat korban, wakil Gubernur NTT terpilih periode 2025-2030, Johanis Asadoma, muncul di lokasi bencana tersebut.

Johanis Asadoma langsung bergegas bertemu para korban dan mengajak mereka bercerita tentang kronologi bencana banjir yang terjadi.

Salah seorang warga yang tinggal sangat dekat dengan area banjir, November Ludji Dimma, menyampaikan betapa menderitanya mereka saat setiap musim penghujan. Banjir yang terjadi merugikan mereka karena harta benda seperti tanaman dan ternak mereka lenyap.

“tiap tahun begini , tanpa kita mengadu pun semua pihak tau ini banjir karna di jalan Timor Raya , tapi sudah bertahun-tahun ini belum ada perhatian serius. Kita selalu yang jadi korban”, keluh November Dimma.

Baca juga  Catatan Marthen Rahakbauw, Plt.Sekda Kupang Diujung Transisi

Merespon pengeluhan November, Johanis Asadoma mengatakan akan mengajak semua pihak yang berkepentingan dari tingkat kementerian , provinsi dan kabupaten serta desa agar melakukan terobosan pencegahan dan pengendalian banjir sehingga masyarakat dapat terbebas dari bencana ini tiap tahunnya.

“kita akan bekerja sama dengan semua pihak. ada balai sungai, balai jalan, pemerintah provinsi dan kabupaten , tingkat desa , dan masyarakat agar masalah ini harus diatasi,”imbuh Johni.

Jhoni Asadoma didampingi Pendeta Jemaat Emaus Oebelo kemudian menyapa dan berkeliing rumah-rumah warga korban banjir di desa Tanah Merah dan Oebelo.

Hadir juga kepala desa Tanah Merah, Kepala Desa Oebelo dan beberapa petugas dari dinas sosial kabupaten kupang yang tengah mendata masyarakat korban bencana banjir.

Sebelum meneruskan perjalanannya , Johanis Asadoma berjanji kepada Pendeta Elsa Sihasale-Huwae bahwa akan kembali dan mengikuti kebaktian bersama Jemaat Emaus Oebelo-Tanah Merah di minggu akhir bulan February 2025 nanti.

“mama pendeta , nanti saya bisa ikut ibadat minggu saat akhir februari di Gereja Emaus Oebelo,”kata mantan Kapolda NTT ini.(anm)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini