Kupang, TiTo – Pemerintah daerah (Pemda) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah berproses mencari direktur utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minun atau PDAM Kupang yang baru pasca Yoyarib Mau yang mundur dari jabatan Dirut pada November 2023 lalu untuk ikut pemilu legislatif 2024. Yoyarib Mau menjabat Dirut PDAM Kupang dari tahun 2021-2023. Selepas Yoyarib, posisi Dirut dipegang Okto Tahik (kepala BKAD Kupang) sebagai pelaksana tugas Dirut hingga kini.
Dalam penjaringan Dirut baru PDAM Kupang kali ini, ada delapan figur yang telah lolos seleksi adninistrasi dan menuju tahapan seleksi selanjutnya. Mereka adalah Jhony B . Sulaiman, S.Sos, M.Si, Yuliana Tefbana,S.Pd, Faizal Makarim,SE,M.Si, Junus Mbeo, SH, Seprianus Bilaut,SH, Martinus Tokan,SE, Ferry Natoen, A.Md, ST dan Meilfrits Gasper,S.Pd.
Dalam seleksi Dirut PDAM Kupang tahun 2020 lalu Yoyarib Mau juga melewati tahapan seleksi seperti yang dilakukan Pemkab Kupang dalam seleksi kali ini terhadap 8 figur diatas.
Kepada timurtoday.id , Kamis (8/5) malam Yoyarib mengungkap pengalaman dan harapannya dalam seleksi Dirut baru PDAM Kupang yang tengah berlangsung.
Dalam proses seleksi Dirut PDAM Kupang tahun 2020 lalu kata Yoyarib ada empat tahap seleksi yang dilalui dirinya bersama empat kandidat lain. “Proses seleksinya tahun 2020, waktu itu ada Seleksi administrasi, ujian tertulis, presentasi makalah dan terakhir wawancara oleh bupati sebagai pemilik PDAM, kalau belum berubah ya seleksi kali ini juga pasti lewati tahapan itu. Waktu itu kami ada lima orang yang ikut seleksi,”kata Yoyarib yang kini adalah anggota fraksi partai Golkar di DPRD kabupaten Kupang.
Kala itu itu kata Yoyarib tim seleksi terdiri dari unsur akademisi dan Pemda. Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan panitia ke publik.
“Waktu itu setiap hasil tahapan seleksi diumumkan. Memang penentu terakhir soal siapa Dirut itu ada di bupati tapi perangkingan dari setiap tahapan seleksi itu disampaikan hanya saja nilainya tidak diumumkan,”kata Yoyarib Mau yang merasa tahapan seleksi kala itu cukup transparan.
Melihat kondisi saat ini menurut Yoyarib, transparansi dalam proses seleksi Dirut PDAM Kupang adalah hal patut karena itu juga menjadi salah satu ukuran terhadap kinerja pemerintahan yang baru di kabupaten Kupang.
Menurutnya kondisi PDAM Kupang saat ini menuntut adanya figur Dirut yang tak hanya memiliki kemampuan manajerial, intelektual yang memadai namun juga rekam jejak atau trac record yang baik.
“PDAM saat ini butuh Dirut yang punya kemampuan intelektual, manajerial yang memadai untuk jalankan perusahaan. Track recordnya juga penting untuk diperhatikan bupati sebagai penentuan akhir seleksi,”katanya.
Saat diwawancarai bupati tahun 2020 lalu, ungkap Yoyarib, ia ditanya banyak hal yang kaitannya dengan kemampuan manajerial. Bagaimana mengatasi masalah, komitmen, cara dan target memajukan PDAM. “Memang waktu itu persoalan manajerial adalah krusial di PDAM,”katanya.
Saat ini menurutnya persoalan penting yang sekaligus sebagai tantangan kemampuan Dirut baru adalah bagaimana PDAM Kupang bisa mengais pendapatan dari pelanggan di wilayah kabupaten Kupang. “Saat ini kan PDAM mengais pendapatan dari wilayah orang karena paling banyak pelanggan ada di Kota Kupang, kedepan harus bisa mengais dari wilayah kita sendiri,”katanya.
Untuk itu Yoyarib kembali menegaskan soal pentingnya bupati Kupang memperhatikan kemampuan manajerial para calon dalam menentukan Dirut baru PDAM Kupang. (Jmb)