Kupang, TiTo – Dugaan adanya praktik mafia dalam proses pengiriman sapi bermodus jual beli kuota lewat rekomendasi pengiriman di kabupaten Kupang rupanya sudah terendus pemerintah kabupaten (pemkab) Kupang.
   Bupati Yosep Lede, Rabu (9/4) kepada timurtoday.id di lobi lantai dua kantor bupati mengatakan tahun lalu pihak kepolisian enam kali memeriksa persoalan terkait quota pengiriman sapi dari kabupaten Kupang tersebut, Sehingga tahun ini proses pengiriman sapi perlu ditertibkan agar tidak merugikan daerah maupun masyarakat kabupaten Kupang. “Saya minta ditertibkan, tahu tidak? tahun lalu enam kali diperiksa kepolisian maka tahun ini harus ditertibkan apalagi quota sedikit kita minta aturannya bagaimana itu yang dilaksanakan,”tegas Yosep Lede yang meminta dinas peternakan (disnak) kabupaten Kupang untuk melakukan penertiban terhadap proses pengiriman sapi tahun ini.
   Kepada pihak-pihak yang masih bermain quota pengiriman sapi diminta untuk menghentikan aktifitas tersebut.
“Teknis penertiban ada di disnak, saya minta ditertibkan ikut aturan kalau ada yang jual quota dan lain-lain hentikan karena itu merugikan daerah bisa saja quota dari sini (kabupaten Kupan) tapi (sapi) pengiriman dari luar . saya ini hari ini mau kerja satu saja berbuat baik untuk ini daerah,”katanya.
   Beberapa pekan belakangan quota pengiriman sapi keluar daerah menjadi perbincangan publik, baik di media sosial, media massa maupun mulut ke mulut.
   Quota sapi yang ditetapkan gubernur NTT tahun ini untuk kabupaten Kupang sekitar 11.200 ekor.
    Polemik terjadi menyangkut pembagian quota kepada sejumlah perusahaan atau pengusaha yang tergabung dalam dua asosiasi yakni PEPPSI dan HP2SK.
   Kabar berebut quota antara kedua asosiasi tersiar hingga pada akhirnya anggota PEPPSI dijatahi 3.000 lebih sapi dari quota tersebut sementara anggota HP2SK dijatahi 8.000 lebih.
   Persoalan kemudian merembes ke penerbitan rekomendasi pengiriman sapi oleh disnak Kupang. Sapi-sapi milik sejumlah pengusaha dari kedua asosiasi tersebut tertahan di lokasi penampungan karena rekomendasi pengiriman yang tak kunjung diterbitkan disnak Kupang setelah 800-an ekor sapi tersebut dinyatakan lolos pemeriksaan dan layak keluar daerah.
   Rekomendasi pengiriman akhirnya baru diterbitkan disnak pada Selasa (8/4) setelah tertahan beberapa pekan saat libur lebaran.
   Kabar yang beredar tertahannya rekomendasi ratusan ternak sapi oleh disnak tersebut karena diduga ada oknum yang mengintervensi disnak Kupang untuk melancarkan kepentingan bisnisnya.
   Kepala dinas peternakan kabupaten Kupang, Pandapotan Siallagan yang hendak dikonfirmasi Rabu (9/4) terkait persoalan tersebut, menolak ditemui karena dalam kondisi kesehatan tertanggu.(Jmb)