27.5 C
Kupang
Rabu, April 23, 2025
Space IklanPasang Iklan

Bantuan 1 Juta Rumah Dari Qatar Digarap Dua BUMN, Ini Skema dan Type-nya

Jakarta, TiTo – Pemerintah Indonesia Indonesia mendapat bantuan 1 juta unit rumah lewat investasi Qatar Qilaa International Group.

Pada Rabu (8/1/2025), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan perwakilan Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani telah melakukan penandatanganan MoU proyek pembangunan 1 juta rumah tersebut dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta.

Menteri Maruarar Sirait, Sabtu (11/1) mengatakan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membangun proyek 1 juta unit rumah yang berasal dari investasi Qatar Qilaa International Group tersebut.

Dua BUMN tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Perum Perumnas.

Proyek tersebut kata Menteri Maruar Sirait sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah.

“Untuk lahan, kami sudah menyampaikan beberapa aset BUMN dari KAI dan Perumnas,” kata Maruarar ketika bertemu Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Sabtu (11/1/2025)

“Kemudian saya juga menyampaikan kepada Setneg dan Kementerian Keuangan dalam hal ini DJKN,” lanjutnya.

Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan ia juga telah mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait tindak lanjut investasi dari Qatar ini.

Ia menyebut Presiden Prabowo meminta agar segera disiapkan tim secara lengkap untuk menyiapkan legalitasnya.

Dalam aspek legalitas, Ara menyatakan juga melibatkan Kementerian Hukum untuk menyiapkan semua dasar aturan pelaksanaan di sektor perumahan.

“Dari segi aturan hukum, yaitu hukum yang ada di Indonesia, harapan saya juga Kementerian Hukum juga bisa dilibatkan,” ujarnya.

Menteri Maruarar mengatakan, berdasarkan arahan presiden Prabowo, kerjasama pembangunan satu juta unit rumah ini dilakukan dengan skema G to G. Dalam proyek ini, tugas pemerintah adalah menyiapkan lahan yang dimiliki negara.

Baca juga  Paul Liyanto Minta Moratoriun DOB Dicabut,10 Usulan Calon DOB di NTT Diproses, Begini Kata Mendagri

“Pak Erick akan siapkan dari PTP, KAI, Perumnas, kemudian dari Kemensetneg ada di Kemayoran dan sekitar Senayan. Kemudian dari Kemenkeu dari DJKN ada di Kalibata,” katanya.

Selain itu, kata Ara, pihaknya juga akan segera membawa investor Qatar untuk memahami sejumlah aturan di Indonesia.

“Kemudian juga bisa melakukan survei ke lapangan langsung karena arahan dari presiden Prabowo kita bekerja cepat aturannya seperti ini, kemudian lapangannya langsung di cek,” pungkasnya.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan bahwa prioritas proyek satu juta rumah ini adalah rumah susun atau vertical housing. Pasalnya problem diperkotaan adalah rumah susun.

“Jadi gini, problem perumahan di Indonesia kalau di desa-desa itu terutamanya adalah perbaikan rumah. Tapi fokus dari investasi kali ini adalah di kota dan problem perkotaan adalah rumah susun. Karena banyak daerah-daerah kumuh, daerah yang menumpuk,” katanya di Istana.

Menurut Fahri nantinya tiap unit rumah yang dibangun paling kecil bertipe 36. Hal itu sesuai dengan keinginan Presiden Prabowo agar hunian untuk rakyat tidak terlalu kecil.

“Tapi memang beliau lebih prever supaya rakyat jangan kasih yang kecil, minimal (tipe) 36,” katanya.

Rencana pembangunan 1 juta unit rumah tersebut akan diprioritaskan di perkotaan padat penduduk di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.(tribunnews.com)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

Berita terkini