Kupang, TiTo – Cuaca ektrim berupa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah kabupaten/Kota di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalan beberapa hari terakhir mengakibatkan beragam bencana yang tak hanya merusak permukiman warga, lahan pertanian namun juga infrastruktur baik bangunan maupun jalan.
Jalan Timor Raya yang menghubungkan Kota Kupang, ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan sejumlah kabupaten di pulau Timor hingga negara Timor Leste diujung pulau Timor tak luput dari bencana longsor akibat cuaca ekstrim.
Setelah ruas di KM 41 wilayah kelurahan Camplong kecamatan Fatuleu, kabupaten Kupang dan ruas di wilayah desa Tepas kecamatan Batuputih kabupaten TTS mengalami longsor beberapa pekan sebelumnya, pekan ini longsor bahu jalan Timor Raya terjadi di dua titik sekaligus di Kilometer 62 dan kilometer 71 wilayah kecamatan Takari,kabupaten Kupang.
Dua longsoran tersebut cukup mengancam keselamatan pengguna jalan di jalur utama Kupang-Timor Leste tersebut.
Kejadian tersebut menyita atensi Pihak Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) wilayah NTT dan Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata S.I.K., M.H turun ke lokasi kejadian untuk melihat langsung kondisi bahu jalan yang amblas akibat hujan deras tersebut.
Setelah melihat kondisi dua titik longsoran itu Polres Kupang langsung memasang rambu lalu lintas sebagai isyarat berbahaya bagi pengguna jalan di ruas jalur tersebut.
“Hati – Hati Ada Longsor”, demikian bunyi isyarat tertulis yang dipasang Polres Kupang di dua titik longsor tersebut.
“Kami telah memasang isyarat khusus di lokasi longsor demi mencegah bahaya bagi setiap pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut,”ujar Kapolres Agung usai meninjau lokasi kejadian.
Jalur Timor Raya memang merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Kupang dengan kabupaten lain di Pulau Timor dan negara tetangga, Timor Leste. Distribusi logistik dan mobilitas masyarakat antar kabupaten/Kota dan negara Timor leste melalui jalur ini. (Jmb)