Kupang, TiTo – Jhoni Sulaiman dilantik bupati Kupang, Yosep Lede sebagai direktur utama (Dirut) PDAM Kupang, Senin (26/5) di aula kantor bupati.
Dalam sambutanya bupati Yosep Lede menyampaikan harapan besar pemkab Kupang terhadap Jhoni Sulaiman memajukan PDAM Kupang ditengah keterbatasan sumber daya.
“Ini amanah besar karena menyangkut kepentingan publik. PDAM institusi penting yang melayani kebutuhan dasar masyarakat. Oleh karena itu saya harap dapat bawa semangat perubahan dan inofasi, lebih profesional dan pelayanan merata disemua wilayah kabupaten Kupang,””kata bupati Yosep Lede.
Ia mengatakan ditengah keterbatasan sumber daya, PDAM Kupang dibawah kendali Jhoni Sulaiman harus mampu hadirkan pelayanan yang lebih baik dan menjangkau masyarakat luas di kabupaten Kupang.
Ia menekankan lima hal penting yang harus diimplementasikan Jhoni Sulaiman selama menagkodai PDAM Kupang.
Lima poin tersebut yakni
Pertama menyangkut perluasan jaringan ke lokasi yang belum terjangkau layanan jaringan air bersih.
Kedua, tak hanya fokus pada cakupan jaringan tapi kualitas air. Gangguan distribusi air harus diminimalisir.
Ketiga, PDAM harus memiliki sistim layanan pengaduan yang responsif.
Keempat, Penerapan sistim digitalisasi dalam hal pembayaran air.
Kelima, karyawan PDAM harus kerja penuh integritas, utamakan kepentingan masyarakat pelanggan.
Jhon Sulaiman yang diwawancarai usai pelantikan menyampaikan optimismenya mewujudkan harapan bupati Yosep Lede sebagai pemilik PDAM.
“Oooo… (Saya) optimis dan sanggup,”tegas Jhoni saat diminta tanggapan oleh timurtoday.id soal lima poin pernyataan bupati tersebut.
Jhoni mengatakan untuk mewujudkan itu ia akan memulai dengan penataan dan pembenahan manajemen PDAM dengan merujuk pada hasil evaluasi kinerja manajemen kepemimpinan sebelumnya. “Kita lakukan penataan pembenahan step by step jadi skala prioritas seperti apa kita akan merujuk pada evaluasi kinerja selama ini,”katanya.
Ia mengakui kalau sebelumnya ada banyak koreksi dan masukan dari masyarakat soal persoalan di PDAM Kupang dan hal-hal tersebut menjadi hal penting yang akan dievaluasi untuk dicari solusi pembenahannya.
Dikatakan pembenahan sumber daya menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk keberlangsungan dan kontinuitas layanan yang memuaskan pelanggan.
Pimpinan DPRD Tidak Hadir
Dalam acara pelantikan tersebut tidak tampak satupun dari tiga pimpinan DPRD Kabupaten Kupang di kursi deretan Forkopimda.
Dari unsur DPRD hanya terlihat David Daud, saudara Jhoni Sulaiman yang juga anggota DPRD Kupang dari PSI bersama sesama dewan dari PSI Absalom Bui. Ada juga Yudi Lima, sekretaris Hanura kabupaten Kupang yang ada di komisi II DPRD Kupang.
Sementara saat wartawan mendatangi kantor DPRD usai pelantikan Dirut PDAM, di kantor DPRD terlihat ada sejumlah pimpinan dan anggota takoni Sovie De Haan, wakil ketua II, Tome Da Costa,wakil ketua I, Abraham Taopan, Mesakh Mbura, Ari Buraen, Dessy Ballo, Habel Mbate dan beberapa anggota lainnya di lantai II kantor DPRD.
Beberapa anggota dewan menyampaikan mereka tak mendapat undangan untuk menghadiri acara pelantikan tersebut.
Sementara wakil ketua Tomme Da Costa kepada wartawan mengatakan ia mendapat undangan namun ia tidak hadir karena baru tiba dari luar daerah.
Tak berapa lama, mereka masuk ke ruang ketua Daniel Taimenas untuk rapat.
Kabarnya dalam rapat tersebut juga disinggung soal hasil proses seleksi calon Dirut PDAM yang akhirnya menempatkan Jhoni Sulaiman sebagai Dirut tersebut.
DPRD kabarnya akan punya sikap terkait penetapan Jhoni Sulaiman sebagai Dirut baru PDAM Kupang tersebut yang diduga melangkahi ketentuan permendagri 37 tahun 2018 tentang Pengangkatan dan pemberhentian dewan pengawas atau anggota komisaris dan anggota direksi Badan Usaha Milik Daerah.(Jmb)