Kupang, TiTo – Polemik penyaluran beasiswa PIP tahun 2024 di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga bermasalah bisa memberi dampak buruk terhadap citra IAKN Kupang sebagai salah satu Perguruan Tinggi di NTT yang bernafaskan agama.
Karena itu persoalan penyaluran beasiswa PIP tersebut yang kini viral tersebut perlu diselesaikan secepatnya oleh pihak IAKN. “Perlu diselesaikan secepatnya karena ini bisa merusak imej lembaga IAKN sebagai perguruan tinggi yang bernafaskan agama. Dampaknya bisa ke penerimaan mahasiswa baru nanti,”kata Melianus Bana, mantan ketua Ikatan Mahasiswa Amanatun (IMAN) TimorTengah Selatan (TTS), kepada timurtoday.id , Kamis (17/1).
Ia mengatakan informasi yang tersiar dipublik bahwa tahun 2024 kemarin ada dua SK yang diterbitkan IAKN soal jumlah penerima beasiswa PIP yang berbeda atau tidak sama, kemudian ada pemblokiran rekening mahasiswa penerima dan permintaan penyetoran kembali dana beasiswa tahap II yang sudah diterima mahasiswa.
Manajemen IAKN Kupang dikatakan perlu menjelaskan ke publik terutama mahasiswa soal letak permasalahan tersebut.
“Mestinya pihak kampus klarifikasi karena sepertinya masalah itu ribet sekali, kalau pihak kampus diam, ini bisa timbulkan tudingan miring dari masyarakat,” katanya.
Sementara wakil ketua komisi V DPRD NTT, Winston Rondo yang diminta tanggapan soal polemik beasiswa IAKN Kupang tersebut mengatakan ia meyakini I Made Suardana, rektor IAKN Kupang, bisa menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik.
“Saya percaya kalau pak Made Suardana, rektor yang sekarang, itu tokoh kompeten, saya kenal baik, tidak akan main-main urus ini beasiswa. IAKN adalah kampus bagus yang terus bertumbuh dengan baik dan saya percaya manajemen rektoratnya akan mampu menjembatani hal seperti ini,”kata Winston Rondo.
Ia mengatakan mahasiswa yang merasa dirugikan bisa menemui rektorat meminta penjelasan atau klarifikasi agar masalah itu terselesaikan dengan tidak merugikan pihak manapun.(Jmb)