Kupang,TiTo – Jumlah rumah yang tertimbun longsoran tanah di RT 001 RW 001, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berkembang.
Hingga Senin, (3/3) rumah yang terkena longsoran sudah menjadi empat unit dari sebelumnya hanya dua unit. Itu terjadi karena tanah di lokasi kejadian yang terus bergerak, dan mengancam rumah lainnya di wilayah tersebut.
Empat rumah yang kini terdampak longsor adalah milik Anika Wadu Nawa, Adam Tapatap, Wasty Tapatap dan Selfina Tapatab.
Longsoran juga mengancam rumah milik Marthen Tapatab, Stefanus Tapatab,Marta Tapatab dan rumah milik Akab Tapatab serta rumah milik Lasarus Tapatab yang ada di wilayah itu.
Sebanyak 33 kepala keluarga (KK) atau sekitar 150 jiwa yang terdiri dari lansia, orang dewasa, anak-anak, dan balita, dikabarkan telah mengungsi di Aula Kantor Kecamatan Takari.
Dinas Sosial Kabupaten Kupang juga telah menyalurkan bantuan berupa makanan tiga kali sehari, yang dikelola oleh salah satu warga setempat. Selain itu, pengungsi juga menerima bantuan berupa 25 kasur lipat serta satu unit toilet portable yang sudah tersedia di lokasi pengungsian, meskipun belum digunakan.
Bantuan lain yang telah dikirimkan oleh Dinas Sosial termasuk makanan cepat saji sebanyak 10 dus (100 bungkus), yang hingga kini masih menunggu petunjuk lebih lanjut untuk pendistribusiannya.
Pada hari ini, Kapolsek Takari Ipda Fardan Adi Nugroho, S.Tr.K, beserta anggota Polsek Takari mengunjungi lokasi pengungsian untuk menyalurkan bantuan makanan siang dari Dinas Sosial Kabupaten Kupang. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Paulus Liu, bersama stafnya untuk meninjau langsung kondisi para pengungsi.
Selain bantuan logistik, pengungsi juga mendapatkan layanan kesehatan dari Kepala Puskesmas Takari dan tenaga kesehatan setempat. Para pengungsi yang mengalami keluhan kesehatan dapat langsung memeriksakan diri di lokasi pengungsian.
Hingga saat ini, situasi masih terus dipantau oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga dan mengantisipasi dampak lebih lanjut dari tanah longsor ini.(Jmb)