Kupang, TiTo – Jumlah tersangka yang ditetapkan Kejari Kupang dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dana proyek pembangunan sumur bor bernilai Rp 1,2 miliar tahun 2019 di desa Oenuntono kecamatan Amabi Oefeto Timur (AOT) kabupaten Kupang bertambah lagi. Kali ini giliran Zakarias, staf dinas PUPR Kabupaten Kupang yang ditetapkan jadi tersangka dan ditahan Kejari Kupang di Rutan kelas IIA Kupang, mulai Selasa (25/11).
Zakarias merupakan tersangka ke-enam dalam kasus itu setelah sebelumnya telah ditahan mantan kadis PUPR Jhoni Nomeseoh selaku Pengguna anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Umbu Tay Lakinggela, Antonius Johanis, pelaksana proyek, Ruben Tahik konsultan perencana dan Fridolin Koli Konsultan pengawas dari Joshua Enginering.
Kajari Yupiter Selan menyampaikan Zakarias punya peran penting dalam proyek itu. Sebagai wakil PPK dilapangan, yang bersangkutan tahu persis soal progres dilapangan.
Namun laporan yang disampaikan diduga fiktif karena fakta lapangan sumur bor itu tidak berair dan tak bisa dimanfaatkan. “Laporannya fiktif, air tidak ada,”kata Kajari Yupiter Selan.
Kuasa Hukum tersangka Zakarias, Herry Batileo mengatakan kesalahan kliennya hanya pada tandatangan dokumen proyek. Yang bersangkutan tidak menerima uang dari proyek itu. Termasuk honornya sebagai petugas dinas di proyek itu.
Soal jumlah tersangka Kajari Yupiter mengatakan ada potensi bertambah lagi karena pendalaman penyidikan masih dilakukan. “Kita masih terus lakukan pendalaman,”katanya.
Sebelumnya Kajari Yupiter menjelaskan kerugian negara dalam kasus itu adalah total loss karena proyek tersebut tidak bermanfaat. sumur bor yang dikerjakan tersebut tidak menghasilkan air bagi masyarakat.
Karena total loss maka kata Kajari Yupiter Selan, pihak pihak terkait dari perencanaan hingga pelaksana dan pengawas kegiatan patut bertanggungjawab atas persoalan yang terjadi.(Jmb)