Saat bertemu penjabat (Pj) walikota Kupang, Linus Lusi di ruang kerjanya, Kamis (13/2) Orpa dan Leonard menyampaikan film tersebut rencananya proses produksi film tersebut akan dimulai Juni-Juli 2025 dengan mengambil lokasi di Kota Kupang dan Alor.
Film tersebut mengisahkan tentang kehidupan seorang perempuan tua dan cucunya yang dikemas dengan konsep promosi keindahan alam dan kekayaan budaya, serta berbagai isu kesenjangan sosial dan fenomena perdagangan perempuan (women trafficking) di Nusa Tenggara Timur.
Leonard Leoleba menyampaikan film “Perempuan Tua Memandangi Lautan” merupakan media yang tepat dalam menyampaikan informasi, membangun kesadaran sosial, serta mempromosikan potensi daerah.
“Film merupakan media yang paling tepat dalam menyampaikan informasi sekaligus sebagai tuntunan untuk menyadarkan masyarakat dan promosi,” jelasnya.
Ia juga berharap mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Kupang, baik dalam bentuk informasi maupun fasilitas lainnya, demi menghasilkan film dengan kualitas yang baik.
Ia optimis bahwa dengan dukungan dari Pemkot Kupang, film ini dapat menjadi karya seni berkualitas sekaligus mampu mempromosikan kebudayaan dan keindahan alam Kota Kupang ke tingkat nasional maupun internasional.
Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menyatakan mendukung penuh produksi film “Perempuan Tua Memandangi Lautan”.
Dikatakan Linus Lusi film tersebut memiliki potensi besar sebagai media promosi kebudayaan dan pariwisata Kota Kupang, sekaligus sebagai alat edukasi bagi masyarakat.
“Kita tentu sangat mendukung produksi film ini karena selain dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kebudayaan dan keindahan alam Kota Kupang kepada masyarakat luas, film ini juga bisa mengangkat persoalan yang nyata dalam masyarakat sebagai sebuah pesan pembelajaran yang sangat positif,” kata Linus Lusi.
Ia berharap film tersebut tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga mampu menginspirasi masyarakat dalam memahami realitas sosial yang ada.
Ia mengapresiasi kreativitas dua sineas muda Kota Kupang tersebut karena itu keduanya perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk menunjang proses produksi film tersebut hingga tuntas.
“Jika sineas muda di Kota Kupang ini mendapatkan perhatian dan ruang yang cukup, saya percaya eksplorasi mereka akan mampu menghasilkan film-film yang berkualitas baik,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Penjabat Wali Kota didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Ariantje Martje Baun, SE., M.Si; serta Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. Djata Getha, ST., MM. (sumber: kupangkota.go.id / jems lutu edo/nina tiara)