Kupang,TiTo – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dijadwalkan tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (24/1) pagi. Salah satu agenda Mentan Amran adalah mengunjungi area persawahan di Babau Kupang Timur dan bertemu petani.
     Namun beberapa jam sebelum Mentan Amran tiba di Kupang, beredar vidio di Facebook dan whatsapp yang mempertontonkan keributan sejumlah warga yang diduga petani di suatu lokasi menyangkut dengan penyaluran pupuk subsidi.
     Salah seorang warga Kupang barat berinisial TA yang menghubungi timurtoday.id, Kamis (23/1) malam menyampaikan keributan tersebut terjadi di UD Cahaya, pengecer pupuk Subsidi, di dusun Boenana desa Oematnunu kecamatan Kupang barat.
     Keributan tersebut dipicu adanya kendaraan pickup dari luar wilayah itu yang datang hendak mengambil pupuk subsidi di UD Cahaya. Sementara sebelumnya petani setempat yang datang ingin mengambil pupuk subsidi tidak dilayani oleh pengecer tersebut dengan berbagai alasan diantaranya pupuk habis dan jaringan telepon seluler terganggu.
“Mereka yang ribut itu petani desa itu, mereka ribut karena sebelumnya saat mereka mau ambil pupuk, pengecer bilang pupuk tidak ada tapi setelah itu ada mobil pickup yang datang muat untuk bawa keluar, makanya mereka palang pickup itu tidak boleh keluar dari situ,”kata warga berinisial AT ini.
    Ia mengatakan Informasi yang tersiar di masyarakat pengecer tersebut diduga sering menjual pupuk subsidi ke luar wilayah sehingga petani setempat kesulitan mendapatkan pupuk. Pengecer tersebut diduga lebih memilih menjual pupuk subsidi keluar wilayah karena harga jualnya bisa dinaikan dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau petani disitu datang dia bilang pupuk habis lah, jaringan susah lah, tapi anehnya kalau orang dari luar yang datang pupuk ada,”katanya.
     Keributan Kamis siang di lokasi pengecer tersebut kata warga ini, menyita perhatian aparat Polsek dan Koramil setempat yang tiba di lokasi saat keributan.
     Persoalan tersebut kabarnya lagi ditangani Polsek Kupang barat.
Pihak Polsek Kupang barat belum berhasil dikonfirmasi terkait proses hukum persoalan tersebut. Begitupun
Pihak UD Cahaya. (Jmb)