Kota Kupang, TiTo – Polisi dari Polresta Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT) memburu dua terduga pelaku utama kasus terbunuhnya Aprion Boru, warga Rote Timur kabupaten Rote Ndao yang jasadnya ditemukan warga tergeletak dengan leher terpotong di hutan sekitar jalan baru kelurahan Manulai II kecamatan Alak kota Kupang, Sabtu (8/3) pagi.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, Selasa (12/3) mengatakan polisi sudah mengidentifikasi kalau kedua oknum yang dimaksud melarikan diri ke kecamatan Amanuban timur kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pasca peristiwa tersebut.
“Dua orang diduga pelaku utama itu masih dalam pengejaran. Kami pun berharap masyarakat bisa memberi informasi mengenai keberadaan mereka,”ungkap Kapolresta Aldinan kepada wartawan.
Polisi kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Dua anggota perguruan PSHT berinisial S dan E sudah ditangkap pada Senin (10/3) malam.
Hasil pemeriksaan polisi terhadap sejumlah saksi, S dan E diketahui ikut ke lokasi kejadian perkara. S dan E saat ini masih diperiksa sebagai saksi.
“Jadi berdasarkan keterangan saksi-saksi yang lain bahwa S dan E ini mengetahui kejadian tersebut. Informasinya mereka ikut ke TKP. Secara tidak langsung ya mereka turut serta,” sebut Aldinan seperti yang dilansir dari koranmedia.com.
Kasus itu dikatakan bermula dari pesta minuman keras (miras) antara pelaku dan korban yang berujung pada pembacokan. Antara pelaku dan korban saling kenal.
Aprion Boru merupakan seorang wiraswasta asal Desa Daehuti, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Penemuan Jasad AB dilaporkan oleh MB (32), seorang karyawan BUMN, dan NRI (30), seorang ibu rumah tangga, yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju Desa Baun, Kabupaten Kupang, sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat melintas di lokasi, keduanya melihat sosok yang tergeletak di tanah sekitar tujuh meter dari jalan. Karena merasa curiga, mereka memutuskan untuk kembali dan memastikan kondisi pria tersebut. Saat diperiksa lebih dekat, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan luka terbuka di bagian leher serta berlumuran darah. MB dan NRI kemudian segera melaporkan temuan ini ke Polsek Alak.
Menerima laporan tersebut, personel Polsek Alak langsung menuju lokasi kejadian dan menutup tempat kejadian perkara (TKP).
Jazad Aprion sudah dibawa ke kampungnya di Rote Ndao. (Jmb)